Lalu, seperti apakah jurnalisme yang layak dikunyah, aman dicerna, dan menyehatkan?
“Jurnalisme adalah kartografi modern. Ia menghasilkan sebuah peta bagi warga untuk mengarahkan persoalan masyarakat,” ungkap Bill Kovach, mantan kurator Nieman Foundation for Journalism di Harvard University. “Itulah manfaat dan alasan ekonomi kehadiran jurnalisme.” Layaknya peta, jurnalisme pun membutuhkan keakuratan, kelengkapan, dan penyajian yang proporsional.
Bill Kovach menguraikan hal fundamental yang harus dimiliki sebuah media yang kredibel. Tujuan utama jurnalisme menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi warga agar mereka bisa hidup bebas dan mengatur diri sendiri. Karakter berita dan jurnalisme telah memengaruhi kualitas hidup, pikiran, dan budaya kita.
Untuk memenuhi dan mengawal tugas utama jurnalisme, Kovach merumuskan sepuluh elemen jurnalisme:
Dalam Era Baru Jurnalisme, dibutuhkan peran jurnalis untuk membantu audiens dalam memahami informasi—bukan memperkeruhnya dengan sensasi supaya berita kian laku. Tugas pertama para jurnalis adalah memverifikasi seberapa jauh gelondongan informasi bisa diyakini, kemudian merunutkannya sehingga warga bisa memahaminya dengan gamblang.
Sebab itu, perlu diketahui perbedaan jurnalisme, propaganda,
Propaganda
Berisi upaya pemahaman yang dikembangkan untuk tujuan meyakinkan orang, termasuk merekayasa informasi, supaya orang bersedia menganut suatu aliran, sikap, atau tindakan tertentu.
Liputan jurnalistik
Proses mengumpulkan dan menerbitkan/menayangkan berita berdasar sepuluh elemen jurnalistik tadi. Apabila jurnalisme berupaya membangun paham atau aliran tertentu, fungsi jurnalisme telah berubah menjadi propaganda.
Tanggung jawab jurnalisme
Ketika terjadi banjir informasi, kabar dusta pun datang melanda. Pada saat itulah jurnalis berperan menjadi pemimpin diskusi ketimbang menjadi guru semata. Jurnalisme era baru membekali warga dengan alat yang mereka butuhkan untuk memilah dan memahami informasi.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR