Di bawah kepemimpinan Barra, pada Februari 2014, Xiaomi memulai ekspansi global dengan meluncurkan produk smartphone di Singapura.
Semenjak itu Barra sibuk mondar-mandir ke berbagai negara. Dia berkeliling ke berbagai negara untuk mempromosikan ponsel xiaomi yang punya spesifikasi mumpuni tapi berharga terjangkau lantaran dijual eksklusif secara online untuk memotong biaya distribusi dan pemasaran.
Setelah Singapura, pada tahun yang sama, Xiaomi meluncur di berbagai negara lain di kawasan Asia, termasuk Malaysia, Filipina, India, dan Indonesia.
Barra sempat mampir ke gelaran Indonesia Cellular Show (ICS) 2014 di JCC Senayan, Jakarta, untuk memperkenalkan Xiaomi sekaligus membeberkan strateginya berkompetisi di pasaran smartphone Tanah Air.
“Kami akan menjual produk-produk Xiaomi dengan fokus di e-commerce selain bekerja sama dengan distributor lokal,” ucap Barra.
Pada 2014, empat tahun setelah Xiaomi resmi didirikan, perusahaan itu menguasai pasaran domestik China dan melesat menjadi pabrikan smartphone terbesar ketiga di dunia.
Xiaomi kemudian berekspansi lebih lanjut ke lebih dari 20 negara, mencakup Rusia, Meksiko, Polandia, dan tempat kelahiran Barra sendiri, yakni Brazil.
Keberhasilan tersebut tak lepas dari gaya Hugo Barra yang down-to-earth. Sosoknya jauh dari kesan eksklusif dan jarang terlihat memakai pakaian formal. Dia lebih sering tampil dengan kaus atau t-shirt dan jeans, serta tak segan bertemu langsung dengan para penggemar Xiaomi di berbagai negara.
Barra menjadi lekat dengan Xiaomi lantaran kebiasaannya yang gemar menyapa publik. Bisa dibilang, dialah wajah Xiaomi di kancah global.
Turun panggung
Meski sempat meroket, kejayaan Xiaomi tak berlangsung lama. Pangsa pasarnya di China berangsur menurun pada 2015, hingga akhirnya harus merelakan posisi teratas kepada Huawei pada Oktober tahun itu.
Data terakhir dari The Wall Street Journal, Selasa (24/1/2017) menyebutkan, Xiaomi kini berada di urutan keempat di Negeri Panda yang merupakan pasaran smartphone terbesar di dunia. Di atasnya ada Oppo, Vivo, dan Huawei.
Penulis | : | Hery Prasetyo |
Editor | : | Hery Prasetyo |
KOMENTAR