Perkiraan menunjukkan ada sekitar 300 orang hidup di pulau itu, bagaimanapun, itu tetap saja menjadi sebuah misteri.
Baca juga: Sigajang Laleng Lipa, Cara 'Mematikan' Suku Bugis untuk Menyelesaikan Masalah
Ledakan pariwisata di luar pulau Andaman dan Nikobar yang berdekatan dapat membalikkan hal ini, dan menimbulkan ancaman bagi suku Andaman.
Rencana paling berbahaya adalah 'safari manusia' dan pengembangan resort.
The Barefoot Resort menjadi berita utama bahwa mereka membangun sangat dekat dengan daerah Jarawa.
Namun, klaim itu dibantah dalam laporan lengkap oleh perusahaan.
Menurut Survival International, ratusan wisatawan terus melewati jalur daerah Jarawa setiap hari.
Baik Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Mahkamah Agung India telah menyerukan penutupan Jalan di Andaman, yang membawa ratusan kendaraan melalui daerah Jarawa setiap hari.
Wisatawan memperlakukan Jarawa seperti hewan di kebun binatang dan bahkan mengganggu hewan-hewan yang mereka buru untuk kelangsungan hidup suku Jarawa.
Orang-orang Sentinel cenderung tinggal di keluarga yang terdiri dari 3 hingga 4 orang di dalam pondok-pondok berteduh tanpa dinding.
Tempat tinggal dibangun lebih rumit, dengan lantai yang ditinggikan dan tempat keluarga terpisah.
Mereka dilengkapi dengan lembing dan busur dengan akurasi luar biasa terhadap target manusia sejauh 350 kaki.
Mereka juga memiliki tiga jenis panah, yang digunakan untuk memancing, berburu, dan untuk tembakan peringatan.
Panah untuk tembakan peringatan salah satunya pernah mereka gunakan untuk menangkal helikopter yang terbang di atas pulau. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)
Baca juga: Suku Fore di Papua Nugini Doyan Makan Otak Manusia, Begini Akibatnya pada Tubuh Mereka
Source | : | forbes.com |
Penulis | : | Adrie Saputra |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR