Advertorial

Jadi Juara Dunia Lari 100 Meter, Seperti Ini Kondisi Rumah Muhammad Zohri yang Sulit Dikategorikan Layak Huni

Masrurroh Ummu Kulsum
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Seperti inilah rumah milik juara dunia lari 100 meter U20 IAAF,  Muhammad Zohri, yang berada di kampung halamannya NTB,  sangat sederhana.
Seperti inilah rumah milik juara dunia lari 100 meter U20 IAAF, Muhammad Zohri, yang berada di kampung halamannya NTB, sangat sederhana.

Intisari-Online.com – Hasil dalam kejuaraan Dunia IAAF U20 tahun 2018 telah keluar.

Dalam salah satu cabang, yaitu final lari 100 meter, Muhammad Zohri membuktikan bahwa ia tidak boleh diremehkan.

Sebab dalam 32 tahun sejarah Kejuaraan Dunia U20 IAAF, penampilan terbaik seorang atlet Indonesia adalah finish kedelapan di 100m.

Hal tersebut terjadi pada edisi perdana tahun 1986. Tetapi itu semua berubah mulai hari ini.

BACA JUGA:Zohri, Juara Dunia yang Pernah Berlatih Tanpa Sepatu karena Tak Mampu Membeli

Pada malam yang sejuk dan berangin di Tampere, Zohri berhasil melesat bak roket dan merebut medali emas.

Ia berhasil mencapai garis finis hanya dalam waktu 10,18 detik (1.2m / detik).

Namun dibalik prestasinya menjadi juara dunia itu, kita pasti tidak menyangka dari mana sang juara ini berasal.

Ya, remaja 18 tahun ini tinggal di sebuah rumah yang sangat sederhana di Dusun Karang Pangsor, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.

Seperti yang disampaikan Fazilah, Kakak Lalu, "Iya, sampai sekarang kondisi rumah masih sama," dikutip dari antaranews.com.

Fazilah juga mengatakn rumah tersebut masih selalu menjadi tujuan untuk tinggal ketika Lalu pulang ke kampung halamannya.

Potret kondisi rumah Lalu pun viral di media sosial facebook, diunggah oleh akun bernama Suryo Prabowo.

Kiriman itu bahkan telah dibagikan lebih dari 9 ribu kali.

BACA JUGA:Grady Stiles si 'Manusia Lobster', Dari Pemain Sirkus Menjadi Seorang Pembunuh dengan Tangan Uniknya

Dalam foto yang diunggah yang merupakan dokumentasi dari PB PASI, tampak rumah Lalu hanya bertembokkan kayu.

Lantainya pun bukanlah lantai keramik.

Dalam video yang lain sekilas terekam juga bagiaman kondisi di dalam rumah Lalu. Atap rumahnya tampak sudah rapuh, bahkan lemari untuk menaruh baju pun terlihat seadanya.

Menurut penuturan Fazilah yang dikutip dari antaranews, keluarga Lalu sebanranya telah mengajukan bantuan kepada kepala desa.

"Kami sudah pernah mengajukan bantuan ke Kepala desa dulu. tapi, nama kami tidak pernah keluar," ujarnya.

Lalu sendiri yang seorang anak yatim piatu bercita-cita untuk dapat memperbaiki rumah di kampung halamannya itu ketika telah sukses.

Menurut Fazilah, adiknya itu berkeinginan untuk membelitanah di luar kampung halamannya.

Kini, setelah Lalu menjadi juara dunia semoga cita-citanya untuk dapat memperbaiki rumah dapat segera terwujud.

Hal terpenting yang dapat kita teladani darinya adalah jelas, keterbatasan seseorang tidak dapat membatasi pula untuk mengejar prestasi bahkan hingga mengharumkan nama bangsa.

BACA JUGA: Kepala Bayi Ini Terputus Karena Persalinan Forsep, Siapa yang Salah Dalam Kasus Ini?

Artikel Terkait