Advertorial

Juventus Beli Cristiano Ronaldo Bukan Untuk Buru Gelar Juara, Ini Alasan Sesungguhnya

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Ada alasan tak terduga kenapa Juventus beli Cristiano Ronaldo. Bukan untuk buru gelar juara di Italia maupun Liga Champions.
Ada alasan tak terduga kenapa Juventus beli Cristiano Ronaldo. Bukan untuk buru gelar juara di Italia maupun Liga Champions.

Intisari-online.com - Megabintang Portugal, Cristiano Ronaldo, segera merampungkan transfernya dari Real Madird ke Juventus setelah terjadi kesepakatan antara kedua tim pada Selasa (10/7/2018) malam WIB.

Melalui situs resmi klub, Juventus memastikan Ronaldo sudah menandatangani kontrak berdurasi empat tahun. Kontrak itu membuat Ronaldo akan berada di Turin hingga 2022.

I Biancoleste juga menyebut nilai transfer Ronaldo lebih kecil dari yang sebelumnya diungkap sejumlah media seperti Sky Sports dan Marca.

"Juventus telah mengakuisisi servis Cristiano Ronaldo dengan transfer €100 juta (sekitar 1,68 triliun), yang dibayar dalam dua tahun, dan membayar kontribusi solidaritas yang diwajibkan FIFA dengan biaya tambahan €12 juta," demikian pernyataan resmi Juventus.

BACA JUGA:Kisah Nyata Cristiano Ronaldo, Persahabatan yang Menyentuh Jiwa

Putusan Juventus membeli Ronaldo sebenarnya cukup mengejutkan. Meski pemain Portugal ini masih prima, umurnya sudah menginjak 33 tahun.

Ini adalah umur senja kala seorang pemain sepak bola, terutama yang berposisi sebagai penyerang.

Apalagi, menurut analisis Gabriele Marcotti, penulis senior ESPN, Juventus tidak butuh bantuan Ronaldo untuk mengejar trofi Serie-A Italia. Tujuh gelar juara dalam tujuh tahun terakhir adalah buktinya.

Trofi Liga Champions? Mungkin Juventus sedikit butuh bantuan Ronaldo.

BACA JUGA:Kencang Rumor Kepindahannya ke Juventus, Seorang Madridista Kirim Surat Terbuka untuk Ronaldo yang Isinya Sangat Mengharukan

Sebab dalam empat musim terakhir Juventus sukses mencapai final namun gagal juara.

Namun sesungguhnya ini bukanlah tujuan utama Juventus memboyong Ronaldo dari Madrid.

Tujuan utama klub milik keluarga Agnelli ini adalah melakukan lompatan besar pada neraca keuangan klub.

Juventus ingin meningkatkan pendapatan komersial, setidaknya pendapatan dari sisi bisnis bisa setara dengan Real Madrid, Manchester United, Barcelona, dan Bayern Muenchen.

BACA JUGA:Inilah Alasan Mengapa Screenshoot di Ponsel Xiaomi Disebut Paling Canggih dari Semua Ponsel

Brand Ronaldo sangat kuat di mata pengiklan, bahkan boleh disebut sosok pemain sepak bola paling "seksi" dalam menarik duit dari pengiklan.

Belum lagi dari pendapatan appararel seperti jersey ataupun merchandise lain.

Pendapatan dari penjualan tiket stadion diyakini juga akan meningkat.

Sebagai informasi, Juventus dan klub-klub Italia lain mempunyai masalah yakni makin turunnya minat penonton untuk nonton langsung di stadion.

Kalah jauh dibandingkan dengan La Liga Spanyol, Bundesliga Jerman, Apalagi Premier League Inggris.

Nah, dengan kehadiran Ronaldo, jumlah penonton di Allianz Stadium (sebelumnya bernama Juventus Stadium) berkapasitas 41.000 penonton akan meningkat signifikan.

Tentu saja, rencana pengembangan pendapatan komersial dengan menempatkan Ronaldo sebagai ujung tombak tidak menyimpan risiko.

Jika performa bapak satu anak tersebut jeblok, daya pikat Ronaldo di mata pengiklan juga pasti akan turun. Artinya, investasi senilai Rp1,68 triliun bisa menguap sia-sia.

BACA JUGA:Ciri-ciri Tahi Lalat Pembawa Berkat

Artikel Terkait