Advertorial

Belum 20 Tahun tapi Kekayaan Pesepakbola Asal Brunei Darussalam Ini Melebih Messi dan Ronaldo, Siapa Sebenarnya Dirinya?

Moh Habib Asyhad

Editor

Ia adalah keponakan Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, yang memiliki kekayaan sekitar 20 miliar dolar AS (Rp268 triliun).
Ia adalah keponakan Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, yang memiliki kekayaan sekitar 20 miliar dolar AS (Rp268 triliun).

Intisari-Online.com -Jika ditanya sioal siapa pemain sepakbola terkaya di dunia, di benak kita saat ini akan langsung menjawab Leonel Messi atawa Cristiano Ronaldo.

Tapi apakah itu sepenuhnya benar?

Jika mau jujur, pesepakbola terkaya di dunia saat ini adalah seorang pemuda 19 tahun asal Brunei Darussalam.

Faiq Bolkiah namanya, dan sekarang bermain untuk Leicester City U-23.

Yang kemudian menjadi pertanyaan, dari mana sumber kekayaan pemuda berparas tampan itu?

(Baca juga:Sepanjang 2017, Harta Orang-orang Terkaya di Dunia Bertambah Rp13,5 Kuadriliun)

(Baca juga:Liliane Bettencourt Meninggal Dunia, Inilah Wanita Terkaya di Dunia Saat Ini)

Asal tahu saja, Faiq bukan sosok sembarangan.

Ia adalah keponakan Raja Brunei Darussalam Sultan Hassanal Bolkiah, yang memiliki kekayaan sekitar 20 miliar dolar AS (Rp268 triliun).

Besarnya kekayaan Faiq tak bisa dilepaskan dari kemampuan finansial sang ayah yang bernama Jefri.

Menurut sebuah laporan, Jefri telah menghabiskan uang sekitar 10 milliar poundsterling dalam 15 tahun sebagai kepala agensi investasi Brunei.

Ia dikabarkan juga pernah menghabiskan 35 juta poundsterling per bulan untuk mobil, jam tangan, dan pena emas putih.

Selain itu, Jefri juga punya 2.300 mobil dengan merek seperti Ferrari, Rolls Royce, dan Bentley.

Satu hal menakjubkan lainnya adalah ketika Jefri merayakan ulang tahunnya yang ke-50 tahun dengan mendatangkan Michael Jackson.

Berbagai fakta tersebut sudah cukup untuk membuktikan bahwa Faiq dan keluarganya memiliki kekayaan yang sangat melimpah.

(Baca juga:Eric Eugene Murangwa: Menjadi Pesepakbola Telah Menyelamatkanku dari Genosida Rwanda)

(Baca juga:Kazuyoshi Miura, Pesepakbola Profesional Tertua di Dunia yang Baru Saja Membuat Rekor)

Meski begitu, Faiq tak mau bersantai-santai dengan menikmati kekayaan ayahnya.

Alih-alih bersikap layaknya anak orang kaya kebanyakan, Faiq tetap menekuni profesinya sebagai pemain sepak bola.

Pemain 19 tahun kelahiran Amerika Serikat itu memiliki alasan yang sederhana terkait keputusannya menjadi pesepakbola.

Ia memilih profesi sebagai pemain sepakbola bukan mengejar materi, melainkan untuk mewujudkan impian masa kecilnya.

“Saya sudah bermain sepakbola sejak kecil, dan saya selalu menikmati berada di lapangan dan mendapatkan bola di sekitar kaki saya,” ucap Faiq.

Untung saja keluarganya tidak melarangnya mewujudkan cita-cita itu. alih-alih menyuruhnya duduk manis di istananya, mereka sangat mendukung penuh keinginan Faiq bisa terwujud.

Sebagai bagian untuk mewujudkan mimpinya itu, Faiq ternyata pernah tergabung dalam tim muda dua klub papan atas Liga Inggris asal London: Arsenal dan Chelsea.

Di Arsenal pada 2013-2014, sementara di Chelsea pada 2014-2015.

Sebelumnya, ia pernah beberapa tahun tergabung di Southampton, tepatnya periode 2009-2013.

Apakah itu semua berkat lobi keluarganya yang superkaya? Oh, tentu tidak.

Beberapa media menyebut Faiq sebagai salah satu pesepakbola muda berbakat di dunia.

Jika tidak percaya, simak aksi-aksinya dalam video berikut ini:

Artikel Terkait