Advertorial
Intisari-Online.com – Pemakaman identik dengan air mata.
Tapi terkadang beberapa orang merasa sulit untuk menangis ketika orang-orang yang mereka cintai meninggal.
Alasannya mereka terlalu bersedih sehingga sudah tidak bisa menangis lagi.
Namun kejadian di Ghana ini jauh dari kata bersedih.
Dilansir dari bbc.com, di Ghana ratapan dan dukacita adalah bagian besar dari sebuah pemakaman.
Sebab ini merupakan indikasi dari 'kedudukan sosial' yang telah meninggal atau betapa mereka dicintai oleh keluarga dan komunitas di sekitar mereka.
Jadi, tidak mengherankan bahwa beberapa orang Ghana bersedia membayar pelayat yang profesional untuk menangis atas nama mereka.
Ami Dokli, pemimpin salah satu dari beberapa kelompok pelayat profesional di Ghana, melakukan wawancara dengan BBC Afrika.
Dalam wawancaranya, dia mengatakan bahwa beberapa orang tidak dapat menangis pada pemakaman keluarga mereka.
Jadi mereka bergantung pada dirinya dan timnya untuk melakukan ratapan.
Dokli dan para wanita lain dalam timnya adalah para janda.
Setelah suami mereka meninggal, mereka memutuskan untuk datang bersama-sama untuk membantu orang lain memberi orang-orang yang mereka cintai umpan balik yang layak ke akhirat.
Tetapi menangis bagi orang asing bukanlah hal yang paling mudah di dunia, jadi pelayat profesional memberikan biaya untuk jasa mereka, di mana ukurannya berhubungan langsung dengan ukuran pemakaman.
Semakin besar pemakaman tersebut, semakin mahal biaya air mata yang bisa mereka dapatkan.
Pelayat profesional hanyalah salah satu bagian kecil dari kemewahan yang terkait dengan pemakaman Ghana.
Orang-orang di negara Afrika ini akan mengeluarkan uang sebanyak mungkin. Sama banyaknya seperti mereka lakukan pada pernikahan.
Seorang perencana pemakaman mengatakan kepada CNN bahwa rata-rata pemakaman harus menelan biaya antara 15.000 - 20.000 US Dollar (Rp215 – 287 juta) dan harus memiliki sebanyak mungkin pelayat.
Bahkan dalam pemakaman besar, keluarga kadang menggunakan billboard raksasa untuk mengumumkan peraturan pemakaman, ada peti mati artisik (yang dicustom) sesuai almarhum, sampai ada penari telanjang.
Menurut Nyonya Awo Yaadonkoh, pemimpin Asosiasi Pengasuh Pemakaman Kumasi, kelompok lain yang berbakat untuk menyewa di Ghana, pelayat yang profesional dapat membantu keluarga almarhum mengumpulkan lebih banyak uang dari para peserta pemakaman.
"Kami selalu disewa oleh orang-orang untuk menangis pada upacara pemakaman keluarga mereka yang sudah meninggal, teman-teman."
"Beberapa orang bahkan pergi sejauh yang termasuk dalam kemauan mereka bahwa anggota keluarga mereka harus menghubungi kami setelah kematian mereka."
“Cara kita menangis secara profesional menggerakkan simpatisan untuk memberikan lebih banyak uang kepada keluarga yang berduka. Itulah alasan utama orang mengontrak kami,” tutupYaadonkoh kepada Otownloaded.
Baca juga:Kisah Bocah Umur 10 Tahun yang Dihadiahi Uang Rp1 Miliar Setelah Menemukan Eror di Instagram