Advertorial
Intisari-Online.com – Pada tanggal 23 Juni 2018, 12 anak laki-laki dan seorang pelatih sepakbola dilaporkan hilang.
Awalnya, anak-anak yang berusia antara 11 sampai 16 tahun merupakan anggota tim sepakbola Wild Boar. Mereka bersama pelatihnya melakukan tamasya tim ke gua Tham Luang Nang Non, Thailand.
Namun mereka terdampar di terowongan gelap karena tiba-tiba hujan turun terus-menerus.
Laporan kehilangan 12 anak dan seorang pelatih tersebut langsung membuat pemerintah Thailand bergerak cepat.
Baca juga:Hilang 9 Hari di Dalam Gua, Begini Proses Penyelamatan 12 Anak Laki-laki dan 1 Orang Dewasa Ini
Setelah 12 hari melakukan pencarian, para penyelamat menemukan mereka di salah satu area gua tersebut pada hari Selasa (3/7/3018).
Ke 13 korban selamat. Namun tim penyelamatan membutuhkan waktu untuk mengeluarkan mereka karena akses tertutup banjir.
Pada akhirnya, untuk menyelamatkan semua korban, tim penyelamat mengirim beberapa orang penyelam untuk keluar masuk gua untuk membawa persediaan seperti makanan dan obat-obatan.
Nahasnya, salah seorang penyelam dilaporkan meninggal.
Dilansir dari bbc.com, seorang mantan penyelam angkatan laut Thailand tewas ketika mengambil bagian dalam upaya menyelamatkan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka yang terperangkap di gua banjir di Thailand.
Petugas bernama Saman Gunan tersebut kehilangan kesadaran dalam perjalanan keluar dari kompleks gua Tham Luang, di mana sebelumnya dia telah mengirimkan tangki udara.
Baca juga:NASA: Jika Gunung Agung Meletus, Maka Itu Berita Bahagia Bagi Kehidupan Umat Manusia
"Tugasnya adalah mengirim oksigen. Tapi dia tidak memiliki cukup tenaga dalam perjalanan kembali," kata wakil gubernur Chiang Rai.
Ketika Gunan dibawa keluar oleh rekan menyelamnya, dia sudah tidak sadarkan diri dan beberapa jam kemudian dinyatakan meninggal.
Diketahui Saman Gunan, yang diperkirakan berusia 38 tahun, telah meninggalkan angkatan laut tetapi kembali untuk membantu operasi penyelamatan.
Untuk menghormati kematiannya, pemerintah Thailand mengatakan pemakamannya akan disponsori oleh raja Thailand.
Sementara sampai hari ini operasi penyelamatan masih berlanjut.
"Di dalam gua itu sulit," kata komandan Angkatan Laut Thailand, Laksamana Muda Arpakorn Yookongkaew.
Sekitar 1.000 orang terlibat dalam operasi penyelamatan, termasuk penyelam angkatan laut, personil militer, dan relawan sipil.