Pasalnya, AS sudah terlanjur menyetujui Turki untuk terlibat dalam produksi F-35 sejak tahun 2000-an.
Ketika Endorgan terpilih lagi sebagai Presiden Turki pada saat yang hampir bersamaan, Rusia juga telah memastikan untuk mengirimkan rudal-rudal S-400 ke Turki.
Sedangkan AS (Pentagon) juga menyetujui untuk mengirimkan sejumlah jet tempur F-35 pesanan Turki, kendati Kongres AS menyatakan telah menolak pengiriman F-35 ke Turki.
Dengan kekuatan militer serba canggih yang dimiliki Turki itu, baik Israel maupun AS sendiri sebenarnya menjadi khawatir dan ketakutan.
Pasalnya Israel yang telah memiliki sejumlah F-35 kini mendapat pesaing seimbang sekaligus kehilangan supremasi kekuatan udaranya di kawasan Timur Tengah.
Sebaliknya AS, selain khawatir dengan ancaman rudal S-400, juga merasa ketakutan karena teknologi F-35 bisa ‘dicuri’ oleh Rusia yang dalam perkembangan terkini makin memiliki hubungan akrab dengan Turki.
Source | : | BBC.com,CNN.com |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR