Advertorial

Tak Mau Bergantung pada Buatan AS dan Rusia, Turki Produksi Sendiri Pesawat Tanpa Awak Bersenjata Paling Mematikan untuk Persiapan Menggebuk Israel

Agustinus Winardi
Moh. Habib Asyhad
Agustinus Winardi
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Pesawat yang dinamai Akinci ini memiliki berat 4,5 ton, bisa membawa senjata seperti bom dan roket dengan berat total 900 kg di sayapnya.
Pesawat yang dinamai Akinci ini memiliki berat 4,5 ton, bisa membawa senjata seperti bom dan roket dengan berat total 900 kg di sayapnya.

Intisari-Online.com -Turki berniat memiliki persenjataan terunggul sehingga kekuatan militernya makin berpengaruh di kawasan Timur Tengah dan Eropa.

Tapi demi memiliki persenjataan canggih Turki ternyata masih harus membeli persenjataan dari Rusia seperti rudal S-400 dan jet-jet tempur siluman F-35 Lightning II dari AS.

Industri pertahanan Turki sebenarnya sudah sangat maju untuk memproduksi persenjataan sendiri.

Militer AS bahkan telah mempercayakan Turki untuk memproduksi jet-jet tempur F-16 secara lisensi.

Dengan kemampuan memproduksi jet-jet tempur F-16 secara lisensi dari AS itu, Turki merupakan pemilik jet tempur F-16 paling besar di Eropa dan Timur Tengah dengan jumlah mencapai sekitar 245 unit.

Baca juga:Turki 'Ngotot' Ingin Serang Israel, Militer AS pun Pontang-Panting Mencegahnya

Kesempatan Turki untuk memproduksi jet-jet tempur F-16 itu tidak disia-siaka, karena negara yang berada di Selat Bosporus ini juga diam-diam telah berusaha memproduksi jet tempur sendiri dan ternyata berhasil.

Jet tempur buatan Turki yang saat ini dioperasikan untuk melatih para calon pilot-pilot tempur Turki adalah Hurkus.

Dalam operasionalnya, jet tempur Hurkus tidak hanya berfungsi sebagai pesawat latih terbang tapi juga bisa untuk misi tempur antigerilya (Counter Insurgency/COIN).

Tidak hanya membuat pesawat tempur sendiri, Turki yang dalam perkembangan terkini hubungannya dengan AS makin renggang, terkait AS yang begitu melindungi Israel, juga memproduksi pesawat tanpa awak (UAV) yang sangat mematikan.

Pesawat UAV bersenjata yang dinamai Akinci dan diproduksi oleh industri pertahanan Baykar Makina itu memiliki berat 4,5 ton, bisa membawa senjata seperti bom dan roket dengan berat total 900 kg di sayapnya.

Baca juga:Laut Tengah Makin Sempit, Kelak Kita pun Bisa Berenang dari Turki ke Mesir

Sedangkan badan UAV (fuse lage) Akinci masih bisa membawa senjata seberat 450 kg.

Sebagai pesawat UAV penuh senjata yang bisa terbang tinggi hingga lebih 12 km dan mampu menempuh jarak ribuan km, Akinci dijagokan oleh Turki menjadi senjata paling mematikan.

Turki yang dalam perkembangan terkini (2018) bahkan sudah memutuskan untuk membeli rudal-rudal S-400 memang sedang sangat geram dengan Israel.

Pasalnya AU Israel telah menggunakan jet-jet tempur F-35 untuk menyerang sasaran tak berdaya di kawasan Lebanon dan Palestina.

Dengan kemampuan memproduksi UAV Akinci yang penuh senjata mematikan itu maka niat Turki untuk sewaktu-waktu menggebuk Israel menjadi makin terbuka.

Baca juga:Siap Hadapi Kapal-Kapal Perang AS, China Ciptakan Pesawat UAV Ultra Low Altitude Anti-kapal Perang

Apalagi untuk mengerahkan armada UAV Akincinya dalam jumlah ke Israel, militer Turki tidak perlu mengkhawatirkan adanya korban jiwa di pihaknya.

Artikel Terkait