"Platform ini sudah memberikan pengetahuan, ketahanan dan keyakinan diri, serta mengatasi masalah mereka, persoalan kesehatan secara umum, menstruasi, dan pubertas.
Lewat kerja sama ini kami ingin menggunakan kekuatan telepon genggam untuk masyarakat," tutur Kecia.
Baca Juga: Bahkan Untuk Eksekusi Hukuman Mati pun Tidak Gratis, Pelurunya Bayar Sendiri
"Ini adalah cara yang sangat kuat untuk mencapai remaja perempuan guna menyampaikan informasi baru tentang nutrisi dan kesehatan," tegasnya.
Aplikasi kemungkinan bisa efektif di masyarakat seperti Indonesia karena tingginya paparan terhadap internet tetapi yang tetap perlu diperhatikan juga adalah bagaimana menjalankannya.
"Selain content, tentunya adalah pendekatan langsung yang bersifat interaktif akan lebih bermanfaat buat mereka. Apa persoalan mereka, bagaimana solusinya.
Persoalannya adalah ini kan harus di maintain yah, harus ada adminnya.
Kelihatannya disukai karena ada games-nya juga. Kendalanya adalah harus ada admin yang terus menerus bisa memantau, kemudian menjawab," kata Evy.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Mitos Nanas dan Mentimun Bikin Perempuan Indonesia Stunting")
Baca Juga: Pertikaian Dua Saudara Kandung Akhirnya Melahirkan Adidas dan Puma dan Sampai Kini Terus Berseteru
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR