Baca juga: Kemalasan dan Egois yang Mencelakakan Diri Sendiri
Sama seperti mobil. Jika ada kawan yang berkata, saya habis nyerempet pembatas jalan. Mobil saya penyok.
Tentu kita tidak akan serta merta menerima pernyataan ini. Kita pasti akan bertanya, "Bagian mana yang penyok? Bumper depan, kiri, atau kanan?"
Maka jika kita tersinggung, kita harus mencari bagian yang tersinggung ini.
Sebab jika kita menerima pernyataan "Saya merasa tersinggung" secara utuh, maka yang terkena dampaknya adalah diri kita secara keseluruhan.
Hanya perasaan
Padahal bila kita teliti maka yang terkena dampak dari perasaan tersinggung sebenarnya hanyalah perasaan.
Baca juga: Apakah Bagian Tubuh yang Paling Penting? Hanya Orang yang Tak Egois yang Bisa Menjawabnya
Benar, hanya perasaan. Perasaan merupakan salah satu dari empat komponen batin manusia, yang akan selalu mengalami berbagai emosi yang dialami seseorang.
Positif maupun negatif. Cara ini bertujuan untuk bisa melepaskan diri dari cengkeraman identifikasi yang dilakukan ego.
Singkat kata, saat kita merasakan sesuatu maka yang merasakan itu adalah "perasaan", bukan "kita" atau "aku".
Saya ingin mengakhiri artikel ini dengan kalimat yang pernah saya baca di satu buku:
Saat aku mati, tubuhku akan dikubur dan kembali ke tanah. Jiwaku menunggu penghakiman di akhir zaman. Dan rohku akan kembali kepada Sang Khalik.
Pertanyaan saya pada Anda, "Siapa atau apakah aku pada kalimat di atas?"
(Ditulis oleh Adi W. Gunawan. Seperti pernah ditulis di Majalah Intisari edisi Juni 2008)
Baca juga: Keegoisan Penyebab Kejahatan di Dunia
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR