Atau pada kesempatan lain, mendapat gambaramn dari gerakan mata cepat yang disebut saccade.
Baca Juga: Temukan Uang Rp20 Juta, Tukang Sampah Jujur di Yogyakarta Ini Keliling Mencari Pemiliknya
Seperti yang dicatat tim sejak awal, kemampuan untuk memprediksi atau memvisualisasikan apa yang terjadi di sekitar kita adalah sangat penting.
Dalam lingkungan yang sempit, kemampuan ini membuat kita berhenti bergerak dan dapat merekonstruksi ruangan dengan luas secara lancar.
Para peneliti ingin mengetahui seberapa tepat kemampuan pemrosesan manusia.
Sehingga penelitian melibatkan relawan pun dilakukan.
Baca Juga: Aduh Repotnya, Anak-anak Kecil di Kerajaan Inggris Juga Harus Mematuhi 9 Aturan Ketat Ini
Seorang relawan berdiri dikelilingi oleh 6 layar yang mengitarinya.
pada masing-masing layar bertuliskan huruf yang kemudian akan ditampilkan bergiliran di depan pandangannya.
Melalui pemaparan dan pembelajaran berulang ini, saat diminta untuk menebak huruf tertentu, maka ia dapat menebaknya dengan benar.
Meski itu terletak di luar jangkauan atau pandangan mata relawan.
Meski belum begitu jelas dari mana kemampuan ini berasal.
Tampaknya peneliti mengarah pada Lobus temporalis, bagian korteks serebral yang terletak di bawah sulcus lateral di kedua belahan serebral otak.
Bagian otak ini berfungsi sebagai penguat ingata visual, memproses input indra, memahami bahasa, menyimpan ingatan baru, emosi, dan mengambil kesimpulan atau arti.
Baca Juga: Ternyata Selama Ini Kita Salah, Ini 7 Hal yang Dapat Kita Lakukan dengan Lebih Mudah
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR