Intisari-Online.com - Menjadi wanita yang juga memiliki karier, bukan hal yang mudah. Ada sebuah pengorbanan dan perjuangan untuk menyeimbangkan antara karier dan keluarga. Susah tak berarti mustahil untuk diterapkan.
Banyak pemikiran timpang yang beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa pada akhirnya wanita harus memilih antara keluarga dan pekerjaan. Tak sedikit wanita yang “terhipnotis” pemikiran ini akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Lalu, banyak juga wanita yang mendahulukan karier ketimbang menikah dan berumahtangga.
Kondisi ini, menurut Dewi Motik, seorang presiden direktur, dosen, dan ketua umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), mengatakan bahwa pemikiran soal wanita harus memilih antara karier dan keluarga adalah salah.
"Tidak ada yang harus memilih. Itu hanya orang yang malas cari suami, dan orang yang malas cari kerja. Saya sudah buktikan, dan ada jutaan wanita yang berkarier dan tidak melupakan keluarga," ujar Dewi, pada acara pembekalan Putri Indonesia 2015 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, beberapa waktu lalu.
Saat ditanya mengenai bagaimana tips untuk meniti karier sambil mengurus keluarga, Dewi mengatakan,"Kuncinya itu tulus, dan jangan malas. Sebab, kalau malas, kita malah gampang cari kambing hitam," imbuhnya.
Dewi juga menambahkan bahwa dengan berkarier, sebenarnya wanita Indonesia telah mengisi kemerdekaan bangsa lewat cara inspiratif serta positif. Pemandangan tersebut pun membuat Dewi optimis bahwa bakal semakin banyak wanita Indonesia yang turut berkontribusi dalam pembangunan bangsa.
(Silvita Agmasari/kompas.com)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR