Tak heran, Sir William yang sudah sakit-sakitan amat menyambut gembira kedatangan Rupert yang mengaku "ingin menolong" dengan cara menyaingi penawaran Maxwell. la menurut saja pada segala tuntutan "Sang Penyelamatnya", a.l. Rupert akan diangkat menjadi direktur eksekutif satu-satunya. Di pihak Rupert, ia berjanji tidak akan membeli saham melebihi 40% dan bahwa seorang anggota keluarga Carr akan tetap menjadi pimpinan perusahaan.
Demikianlah, Murdoch mengumumkan niatnya melakukan penawaran atas 40% saham kelompok News of The World. Yang 9% akan dibelinya dari pasar saham, sementara sisanya akan ditukar dengan aset-aset di Australia, sesuai dengan perjanjian dengan Carr.
Petualangan Murdoch yang didukung Carr melawan Maxwell dalam rapat para pemegang saham sebenarnya hanya lanjutan dari pertarungan mereka yang telah berlangsung sampai melibatkan koran masing-masing. Dengan usaha keras dan pendekatan dari keluarga Carr, para pemegang saham memilih penawaran Murdoch.
Sementara pihak Carr dan Maxwell sama-sama menderita kerugian besar, bagi Murdoch ini kemenangan yang amat gemilang. la berhasil menancapkan satu kaki di Fleet Street dengan murah. Tanpa sungkan lagi Murdoch membeli saham Jackson, sehingga bersama saham-saham lain yang dibelinya dari pasar, akhirnya ia menguasai 49% saham, bertentangan dengan janjinya terdahulu kepada Carr.
Murdoch pun melakukan pembersihan. Pendapat bahwa pemilik koran tidak boleh turut campur dalam penanganan editor koran, bagi Murdoch sangat tak masuk akal. "Sebagai pemilik, sayalah yang akhirnya akan menanggung sukses atau gagalnya koran saya," katanya pada tahun 1969.
Langkah berikutnya, Murdoch membeli The Sun, yang ingin ia terbitkan dalam bentuk tabloid harian. Versi harian dari News of the World. The Sun menggabungkan seks, kesenangan, dan sensasi yang terbukti sangat menarik. Didukung promosi yang hebat, dalam setahun oplahnya terus meningkat sampai pada akhir tahun 1970 mencapai 1,7 juta!
Tahun 1973 Murdoch mulai merambah AS dengan pertama kali membeli tiga surat kabar di San Antonio. Namun tidak begitu sukses, karena respon masyarakat Amerika terhadap formula yang diterapkannya tidak sama dengan di Inggris. Namun keberuntungannya terletak pada tabloid pasar swalayan The National Star, yang terbit secara nasional dan belakangan diberi judul tambahan National Star: the American Women's Weekly. Kepada pembaca yang umumnya wanita kelas pekerja, Murdoch menyuguhkan tulisan-tulisan tentang berat badan, penampilan menarik, kehidupan di Hollywood, dan kehidupan seks mereka. Tahun 1980-an oplahnya mencapai 4 juta dan keuntungan yang diperolehnya AS$ 12 juta per tahun.
Digabungkan dengan bisnis siaran televisinya di Australia dan Inggris, pada tahun 1980-an Murdoch telah berhasil menjadikan perusahaannya sebagai salah satu kerajaan media terpenting di dunia. Namun ia tidak terlepas dari masalah. Sejak tahun 1975 sering terjadi pemogokan di surat kabarnya, karena seringnya ia mengganti para editor dan terlalu turut campur.
Di AS Murdoch sangat beruntung karena mempunyai hubungan baik dengan orang-orang kuat Gedung Putih. Tahun 1984 ia mengejutkan publik AS ketika muncul sebagai coverstory di majalah Forbes. la dikatakan sedang membangun kerajaan komunikasi terbesar di dunia.
Pindah warga negara
Boleh dikata, demi kemajuan perusahaan, apa saja dilakukan Murdoch, seperti ketika pada pagi 4 September 1985, bersama segenap keluarganya ia menyatakan kesetiaan pada AS. la harus menjadi warga negara Paman Sam agar layak hukum untuk mengambil alih 20th Century Fox. Sudah barang tentu banyak kritikdan komentar tentang ini, tapi hukum AS memang melarang orang asing mengontrol jaringan penyiaran.
Orang pun bilang belum pernah ada yang nekat mendirikan jaringan TV nasional keempat di AS, dengan telah bercokolnya tiga raksasa ABC, NBC, dan CBS. Tapi itulah persis yang dilakukan Murdoch. Berkat tokoh Bart Simpson dari kartun The Simpsons pada musim gugur 1990 Fox tinggal landas sebagai jaringan televisi nasional dengan sasaran orang muda. Di dunia layar lebar suksesnya antara lain tercetak lewat film Home Alone.
Sudah jelas akuisisi ini merupakan lompatan besar bagi News Corp. Kini selain stasiun TV, ia memiliki 93 penerbitan dan perusahaan penyiaran dengan aset AS$ 4,7 miliar dan penghasilan setahun AS$ 2,6 miliar.
Koran Herald di Melbourne milik ayahnya dulu, akhirnya berhasil dibelinya. Di depan konferensi pers tanggal 3 Desember 1986 ia dan ibunya menyatakan peristiwa itu sebagai amat emosional. Bahkan Dame Elisabeth mengatakan Rupert adalah "Versi modern dari suami saya ... ia begitu mirip ayahnya."
Pada awal 1987 News Corp. merupakan salah satu kelompok industri komunikasi dunia dengan 259 anak perusahaan. Di samping koran, televisi, perusahaan tersebut juga berkiprah dalam bidang perminyakan, pesawat udara, bauksit, wol, dan ... tak ketinggalan: perjudian.
Di tahun 1989 Murdoch diamati oleh pemerintah Australia, karena News Corp. dipandang sebagai penghindar pajak kedua terbesar. Kekuasaan politiknya juga dikecam masyarakat ramai.
Lolos dari lubang jarum
News Corp. nyaris hancur pada akhir 1990. Para pemegang saham mulai menjual saham News Corp. dan bank-bank kreditor mulai panik. Berbagai jalan ditempuh Murdoch dari mencari pinjaman, merestrukturisasi modal sampai pembenahan perusahaan dari dalam.
Syukurlah di akhir 1990 dan awal 1991, berkat bantuan Ann Lane dan timnya, ia berhasil melakukan restrukturisasi News Corp. Mengenai perasaannya masa itu, "Persis kodok, yang setiap saat dapat tergilas kendaraan," katanya. Lane sendiri kagum pada cinta Rupert pada keluarganya dan pada Anna Murdoch yang sangat mendukung suaminya.
Demikianlah, ketika Perang Teluk berkobar, Murdoch sudah berani berucap, "Saya telah memenangkan perang saya." Namun ia pun terus terang mengakui telah ceroboh dalam masalah keuangan. Barangkali karena selama ini baginya nomor satu adalah ekspansi dan itu berarti dana yang harus selalu tersedia cukup. Penggerak utama News Corp. bukanlah pertimbangan jurnalisme, tapi ekonomi. Pengarahnya bukan terutama rencana, tapi kesempatan.
Kemudian ia menyatakan akan menunjuk seorang chief operating officer dan membiarkan lebih banyak urusan ditangani orang lain, la pun mengurangi kontrol keluarganya lewat Cruden Invesment atas saham News Corp. dari hampir 50% menjadi 40% saja. Bank-bank akhirnya mendukung dia, karena walaupun Murdoch mempunyai nama buruk di kalangan pers, ia seorang businessman sejati yang tak pernah mangkir dalam melunasi pinjaman.
Sementara itu Harper & Row milik Murdoch menerbitkan memoar Raisa Gorbachev. Memoar itu dibeli Murdoch seharga AS$ 400.000, sesuai dengan permintaan Raisa ketika mengundangnya datang ke Rusia. Mantan Ibu Negara Uni Sovyet itu pagi-pagi juga telah mengajukan persyaratan: tidak akan mengubah satu kata pun dalam memoarnya. Tentang Raisa, Murdoch dan Anna berkomentar, "la genit, manis, seksi, dan brutal." Harga itu pula yang mereka bayar untuk karya Mikhail Gorbachev Perestroika yang laku keras.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR