Untuk persyaratan fisik, calon harus mampu lari 2,5 km dalam waktu 11 menit, 40 kali push up, sejumlah pull ups, 40 kali sit ups dalam 60 detik, serta angkat beban seberat 65 kg.
Setelah melengkapi semua standar dan kemampuan, selanjutnya masuk ke dalam tahap kualifikasi khusus JTF.
Selama tiga minggu pelatihan mencakup fisik, penanganan senjata, dan mempertebal kepercayaan diri.
Setelah itu mereka digiring untuk mendapatkan penilaian pantas tidaknya sebagai pasukan khusus. Penilaian dilakukan selama satu minggu.
Utamanya perwira, hanya empat hari penilaian. Nilai lebih ditekankan kepada perencanaan dan kepemimpinan.
Jika mereka lolos, saatnya memulai pelatihan khusus selama lima bulan.
Cukup banyak operasi yang diikuti JTF 2 ke Bosnia, misalnya, 30-an personelnya dikirim untuk menolong 55 prajurit AB Kanada yang ditahan Serbia.
Tugas lainnya adalah memburu sniper yang mengancam pasukan PBB.
Di Kosovo mereka yang menandai target pengeboman udara oleh armada NATO.
Ketika konflik di Rwanda, mereka pula yang mengawal Jenderal Maurice Baril melintas perbatasan Rwanda-Zaire.
Status stand-by diberlakukan bagi JTF 2 ketika kritis penyanderaan melanda Kedutaan Besar Jepang di Peru, 1996.
Di Haiti mereka melatih tim SWAT (Special Weapon and Tactical Team).
Hingga kini pasukan TFF2 juga masih bertempur di Irak dan Afghanistan.
Pasukan yang bermarkas di Dwyer Hill Training Centre di luar Kota Ottawa, Ontario, ini berkekuatan sekitar 1000 orang dan dilengkapi berbagai persenjataan canggih.
Baca juga: Pesonanya Bikin Wanita Jatuh Hati, Begini Fakta Menarik Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
Source | : | wikipedia,dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR