Intisari-Online.com - Sebagai pasukan yang terlatih, seluruh pasukan TNI siap menjalankan misi kemanusiaan seperti operasi tempur untuk membebaskan sandera atau antiterorisme.
Dalam operasi itu peran pasukan reguler dan pasukan khusus akan bekerja saling bahu membahu.
Tapi ketika operasi pembebasan sandera atau antieterorisme sudah sampai pada tahap eksekusi peran pasukan khusus sangat diutamakan.
Pada prinsipnya secara militer pasukan khusus adalah pasukan yang memang dibentuk secara khusus.
Mereka terdiri dari para prajurit pilihan berkulaifikasi khusus, diseleksi secara khusus, digembleng secara khusus, terwadahi ke dalam satuan-satuan atau unit khusus, dan mampu melakukan tugas-tugas khusus pula yang tidak bisa dikerjakan oleh pasukan reguler (biasa).
(Baca juga: Gara-gara Telat Lakukan Ini, Puluhan Ribu Pasukan Jepang Mati Sia-sia saat Perang Dunia II)
Secara umum seorang pasukan khusus dari satuan manapun (AD, AL, AU, bahkan Polri) digembleng untuk mampu melaksanakan tugas sulit secara tri matra (darat, laut, dan udara) sehingga kemampuan perorangan pasukan khusus memang harus mumpuni.
Dalam bahasa kiasannya, seorang pasukan khusus bahkan digambarkan seperti “superman”.
Sebagai contoh lulusan terbaik para siswa Pendidikan Komando TNI biasanya akan diarahkan menjadi pasukan khusus itu.
Tapi itu juga harus melalui tahap seleksi terlebih dahulu.
Misalnya, 10 lulusan terbaik Pendidikan Komando Paskhas akan diarahkan untuk menjadi pasukan khusus Den Bravo 80, 10 lulusan terbaik Pendidikan Komando Marinir diarahkan menjadi anggota Taifib, dan lainnya.
Karena sudah memiliki kualifikasi khusus dari awalnya, maka ketika mereka digembleng menjadi seorang pasukan khusus, profinya betul-betul menjadi sosok yang berbahaya, mematikan, dan memiliki naluri menghancurkan yang luar biasa.
Profil seorang pasukan khusus adalah mahir menggunakan beragam senjata ingan hingga berat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR