Advertorial
Intisari-Online.com - Pada Agustus 2003 Presiden RI Megawati Soekarno Putri diundang ke Korea Selatan untuk menyaksikan fasilitas latihan sekaligus demo pembebasan sandera.
Demo dilaksanakan oleh satuan pasukan khusus Korsel bernama 707th Special Missions Battalion (SMB).
Ruang demo sekaligus tempat latihan tempur jarak dekat sangat sempurna.
Bentukny in-door, bertingkat-tingkat dan di sana sini terjuntai tali temali, serta dilengkapi pendingin ruangan.
(Baca juga: Kisah Pilu Marina Chapman: Dibuang ke Hutan, Dirawat Kera, Lalu Dijadikan Budak Seks)
Uniknya penonton dapat menyaksikan dari dekat karena dibatasi kaca antipeluru..
Dor!..Dor! Dor..! suara tembakan tiba-tiba menyalak bergemuruh.
Sekitar selusin pasukan komando bersenjata lengkap senapan serbu dan pistol di pinggang muncul sambil mengendap .
Dalam hitungan detik, tiba-tiba mereka berhamburan seperti kilat.
Satu tim mengumbar tembakan peluru tajam ke satu titik, tim kedua turun dengan tali sambil menembak.
Target pun berhasil dilumpuhkan dan mission acomplished.
Tak jauh dari balik kaca, mereka memberi hormat kepada Presiden Megawati yang tampak terkagum-kagum.
Lalu satu per satu membuka balakava yang dikenakan. Sontak semua tamu Indonesia termasuk presiden dibuat kaget.
(Baca juga: (Foto) Kisah Memilukan dari Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest)
Pasalnya satu dari selusin pasukan komando itu ternyata seorang perempuan!
Tidak berapa lama setelah demo antiteror oleh pasukan khusus Korsel itu, Paspampres RI kemudian mengirim sejumlah perwiranya untuk mengikuti pelatihan singkat bersama personel 707th SMB.
Pasukan khusus 707th SMB memang dibentuk untuk memerangi aksi teror.
Kemunculan 707th SMB memang tak lepas dari kekhawatiran Korsel atas terulangnya insiden Olimpiade Munich, 1972.
Pada tahun 1972 itu, sejumlah atlet Israel yang sedang mengikuti olimpiade disandera oleh kelompok teroris Black September dan semuanya tewas justru ketika akan dibebaskan oleh pasukan khusus Jerman.
Demi mencegah aksi teror di Munich terulag, satuan counter terrorist dan reaksi cepat andal dengan pengendalian di bawah Republic of Korea Army Special Warfare Command (ROKA SOCOM) kemudian dibentuk.
Sebagai uji coba, 707th SMB kemudian menjadi pengawal utma dalam acara Asian Games 1986 yang berlangsung di Korsel.
Hingga saat ini personel 707th SMB telah lebih dari 1000 personel.
Mereka dipecah ke dalam enam kompi. Dua diantaranya dikhususkan melaksanakan misi counter terrorist.
Setiap kompi (tim) berkekuatan sekitar empat tim operasional dengan 14 personel. Tim demolisi dan pendukung juga ada sebagai kekuatan.
Sebagai kekhususan di satuan 707th SMB selalu terdapat personel perempuan.
Mereka diyakini akan berperan besar dalam situasi dimana perempuan tidak akan jadi orang yang dicurigai.
Misalnya dalam kasus pembajakan pesawat terbang. Biasanya dikirim perempuan yang dijadikan perantara untuk mengantarkan makanan atau obat-obatan.
Perantara perempuan umumnya tidak dicurigai, padahala mereka adalah anggota pasukan khusus terlatih yang siap menggebrak.
Agar menjadi pasukan khusus yang tagguhh pola pelatihan satuan 707th SMB banyak merujuk ke AS.
Latihan dan seleksi dilakukan di penghujung tahun, mencakup enam bulan pertama latihan dasar-dasar taktik perang infanteri dan enam bulan berikutnya latihan pertempuran khusus serta terjun payung.
Selama pertempuran khusus, porsi latihan terdiri dari teknik dasar terjun payung, rappelling dan perang gunung, bela diri, penguasaan persenjataan, dan demolisi (peledakan).
Syarat yang harus dipenuhi bagi semua anggota 707th, semua personel diharuskan menyandang sabuk hitam Taekwondo atau olahraga sejenis.
Untuk menggembleng mental dan fisik mereka juga harus melakukan latihan ketahaan fisik di medan bersalju, di ruang bersuhu di bawah nol, serta renang di danau beku tanpa pelindung tubuh.
Setelah diterima di tim, latihan makin terfokus kepada pola-pola khasnya pasukan khusus.
Antara lain, latihan pemantapan seperti tembak reaksi cepat, penerobosan, taktis penyerangan, scuba diving, dan latihan-latihan berat lainnya.
Ketika latihan tempur, 707th SMB sering menggelar latihan bareng bersama Korean National Police Agency atauSWAT-nya Korsel.
Sementara di kancah internasional, sudah berkali-kali 707th SMB melakukan latihan bareng bersma pasukan khusus Singapore STAR, Autralian SASR Tactical Assault Group, dan Hong Kong SDU.
Latihan bersama itu penting karena bisa saja pesawat komersil Korsel yang dibajak teryata dipaksa mendarat di Singapura , Australia, dan Hongkong.
Jika sampai terjadi maka pasukan khusus Korsel bisa bekerja sama dengan pasukan khusus setempat untuk melacarkan operasi pembebasan sandera secara efektif dan efesien karena pernah latihan bersama.
(Baca juga: Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius dan Sering Bikin Gentar Navy Seal AS)