Intisari-Online.com – Seorang wanita membuat pengaturan pemakaman untuk suaminya. Ia meminta agar suaminya dimakamkan dengan menggunakan setelan warna biru gelap.
Sebenarnya lebih mudah dimakamkan dengan memakai setelan hitam yang sudah dipakai oleh almarhum suaminya itu saat kepala pemakaman menanyakan pakaian apa yang akan dipakai.
Tetapi wanita itu bersikeras bahwa yang dipakai suaminya harus jas biru, dan memberikan kepada kepala pemakaman sebuah cek kosong untuk membelinya.
Ketika wanita itu kembali dari istirahatnya, ia melihat suaminya di peti mati telah mengenakan setelan jas biru yang bagus.
Baca juga: Sering Jadi Angkot, Mitsubishi L300 Ternyata Pernah Sukses Arungi Reli Dakar yang Terkenal Ganas
Ia memuji kepala pemakaman tentang pilihan pakaian suaminya, dan menanyakan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.
Kepala pemakaman mengatakan, “Sebenarnya itu tidak membutuhkan biaya. Hal terlucu terjadi. Setelah Anda pergi, jenazah lain dibawa masuk dan ia mengenakan setelan jas biru. Saya memperhatikan ukurannya hampir sama dengan suami Anda.
Maka saya bertanya kepada istri jenazah tadi apakah ia keberatan jika suaminya dimakamkan dengan setelan jas hitam. Ia bilang tidak masalah. Jadi saya menukar pakaiannya.”
Selain menunjukkan ketidaksensitifan tertinggi, kepala pemakaman ini menunjukkan kepada kita bagaimana cara pintas namun dalam selera yang buruk.
Baca juga: Ingin Sukses? Anda Wajib Mengasah 13 Kemampuan Beretika Ini!
Untuk melakukan pekerjaan kita dengan benar, kita harus melakukan sepenuhnya.
Kita harus belajar untuk merasa bangga dengan pekerjaan yang dilakukan dengan baik. Jika kita tetap pada jalan pintas, kita tidak akan pernah maju.
Apa masalahnya dengan jalan pintas atau memotong sudut? Mari, ambil selembar kertas.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR