Mereka yang memiliki musuh sesungguhnya ataupun musuh bayangan membayar mahal untuk daya kekuatan mata setannya itu.
"Isteri saya berselingkuh dan ….. " keluh seorang suami usia lanjut.
"Berilah saya sesuatu milik pria selingkuhannya itu, saya akan membuat sebuah boneka voodoo yang ampuh," jawab Molly.
"Apakah yakin hal itu akan berhasil?" tanya suami itu dengan nada cemas.
"Saya mempelajari cara ini dari ratu voodoo tercanggih di New Orleans," sergah Molly sambil menyeruput minuman kerasnya.
"Cepat! Berilah sesuatu supaya saya segera membuat bonekanya."
(Baca juga: Di Korea Utara yang Misterius, Bentuk Rumah Harus Seragam dan Tidak Boleh Lebih dari 3 Tingkat)
Rumor yang beredar mengatakan, kekasih isterinya itu meninggal dalam waktu sebulan setelah Molly si nenek sihir membuatkan boneka voodoo itu.
Sederet isteri, suami, dan kekasih dengan harap-harap cemas mencari pertolongan kuasa gelapnya.
Molly menyatakan bahwa tidak ada yang aneh di luar kemampuannya.
"Saya cuma pembantu iblis," akunya.
Molly semakin nyaman hidupnya di St. Louis selama dua tahun.
Dia mengutip bayaran atas jasanya dan menghabiskan banyak keping emas untuk membeli minuman keras.
Kekuasaannya berakhir di sebuah lorong berlumpur yang gelap di bagian paling kumuh di kota pelabuhan yang riuh rendah itu.
Pada suatu pagi polisi menemukan jasadnya.
Rambutnya yang kotor karena tidak disisir bersimbah darah karena sebuah tongkat keras telah menghantam tempurung kepalanya hingga retak.
Sebuah belati menusuk dadanya dan sebuah salib dari kayu tergeletak di atas tubuhnya yang renta itu.
Begitulah akhir tragis hidup Molly si penyihir bermata iblis itu.
(Diambil dari Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR