Sedangkan sisa anggota pasukan SMU Mengko lainnya yang rata-rata telah terluka, kembali menghindar masuk hutan dan melanjutkan perang gerilya.
Tak berapa lama kemudian pasukan yang kelelahan itu bertemu dengan kelompok pasukan yang dipimpin oleh PU I Roedjito.
Sejumlah personel yang masih sehat kemudian berusaha mengobati rekan-rekannya sekaligus mencari makanan dengan memanfaatkan pohon sagu yang tumbuh di sekitarnya.
Tiba-tiba saat mengumpulkan sagu ada anjing kecil yang melintas dan SMU Mengko langsung berkesimpulan posisinya telah diketahui oleh musuh.
Untuk itu SMU Mengko memerintahkan anak buahnya mengumpulkan sagu sebanyak mungkin dan cepat-cepat meninggalkan lokasi.
Tapi sebelum pasukan beranjak pergi, datang serangan udara dan darat yang dilancarkan Belanda.
Pertempuran sengit kembali berlangsung dan karena sudah berada dalam kondisi terkepung, SMU Mengko dan beberapa anak buahnya, termasuk mereka yang cedera berhasil ditawan Belanda.
Sementara tiga personel lainnya, yakni PU I Roedjito, PU I Gunarso dan PU I Istat yang terluka tembak pundak kanannya berhasil meloloskan diri.
Sisa personel PGT yang berusaha menghindar itu diburu pasukan yang bergerak dengan formasi tempur Letter L.
Dalam upaya meloloskan diri sambil bertempur tiga anggota PGT yang sudah kehabisan bekal secara tak sengaja menemukan parasut putih dan jasad manusia yang masih terikat.
Setelah diteliti jasad tersebut ternyata merupakan salah satu anggota PGT, KU I Sudjono yang gugur sewaktu melaksanakan penerjunan udara.
Kerangka KU I Sudjono pun segera dikuburkan dan bekal yang dibawa Sudjono seperti senjata G-3, nasi kaleng, rokok, dan lainnya ternyata masih utuh.
Bekal itu kemudian dimanfaatkan oleh ketiga anggota PGT untuk bertahan hidup dan melanjutkan perang gerilya.
Tapi karena makin terdesak dan pasukan Belanda terus mengepung, setelah melalui pertempuran sengit dan terluka, ketiga anggota PGT berhasil ditawan.
Mereka baru bebas ketika Irian Barat kembali ke pangkuan RI pada 1 Mei 1963.
(Baca juga: 4 Manfaat Paling Luar Biasa dari Daun Jambu Biji, Obat dari Banyak Penyakit Mematikan)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR