Setahun berikutnya, giliran Kaneda yang dilaporkan menghilang setelah memberi tahu orang-orang terdekatnya bahwa dia akan pergi ke Tokyo untuk bertemu Tanaka.
Kaneda mengaku telah menerima surat atas nama Tanaka, yang mendorongnya untuk bergabung di Austria.
Tapi tidak ada catatan bahwa Kaneda telah meninggalkan Jepang.
Tapi dua warga Jepang yang kini dikabarkan tinggal di Pyongyang tersebut, baru pertama kali diakui oleh Korea Utara telah memasuki wilayah negaranya pada 2014.
Pengakuan itu disampaikan sebelum kedua negara, yang tidak pernah memiliki hubungan diplomatik, mencapai kesepakatan penting di Stockholm, Swedia, di bulan Mei pada tahun yang sama.
Di bawah kesepakatan 2014, Korea Utara berjanji untuk melakukan survei yang menyeluruh terhadap seluruh warga negara Jepang yang ada di wilayahnya.
Sementara Tokyo menjanjikan bakal mencabut sejumlah sanksi sepihak terhadap Pyongyang sebagai imbalan.
Namun penyelidikan yang dilakukan Korea Utara tidak membuahkan hasil dan hubungan kedua negara kembali memburuk.
Pada 2016, Korea Utara membubarkan komite khusus yang bertugas mencari warga negara Jepang yang hilang.
Bagi Jepang, isu penculikan warga negaranya itu telah menjadi ganjalan dalam hubungannya dengan Korea Utara selama bertahun-tahun. (Agni Vidya Perdana)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diculik Korea Utara Tahun 1970-an, Dua Pria Jepang Disebut Enggan Pulang"
Baca Juga : Ide Brilian Menyimpan Makanan dengan Membekukannya dalam Stoples Kaca, Ini Manfat dan Caranya!
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR