(Baca Juga: 'Saya Operasi Keperawanan untuk Menikah, Namun Menyesal Setelah Tahu Siapa Suami Saya')
Peringatan Hari Perempuan Internasional biasaya dirayakan dengan pertunjukan kesenian, diskusi, demonstrasi, pawai, hingga konferensi.
Tujuan awal Hari Perempuan Internasional ini untuk mewujudkan kesetaraan gender secara utuh bagi perempuan.
Menurut World Economic Forum, kesenjangan gender antar pria dan perempuan masih akan berlangsung hingga tahun 2186.
Gerakan-gerakan perempuan sendiri makin berkembang dari tahun ke tahun.
Seperti misalnya di tahun 2017 lalu saat dunia maya membuat tanda pagar #MeToo untuk tiap cerita mengenai pelecehan seksual perempuan.
Di Indonesia sendiri, menjelang peringatan Hari Perempuan Internasional biasanya ada pawai di berbagai kota-kota besar.
Tahun 2018 ini, Women's March dilakukan tanggal 3 Maret 2018 di Kawasan MH Thamrin, Jakarta.
Isu yang diangkat adalah kekerasan terhadap kelompok LGBT, perlindungan atas pekerja rumah tangga dan buruh migran, pernikahan anak, kekerasan dalam pacaran, dan perlindungan terhadap pekerja seks.
Isu pernikahan anak dan kekerasan dalam pacaran, termasuk penyebaran foto atau video hubungan intim tanpa persetujuan juga menjadi perhatian tahun ini.
Bahkan, Presiden Joko Widodo juga menunjukkan dukungannya dengan sebuah cuitan dari akun Twitternya.
Membangun Indonesia, kita butuh perempuan2 yg tangguh. Perempuan tangguh dalam hidupku adalah Ibu Iriana. Selamat mengikuti Women’s March, dalam rangka Hari Perempuan Dunia tgl 8 Maret.
— Joko Widodo (@jokowi) 3 Maret 2018
Foto: Biro Pers Setpres pic.twitter.com/4dMKukzlBz
Terima kasih, perempuan-perempuan hebat Indonesia! Selamat merayakan Hari Perempuan Internasional!
(Baca Juga: Ironis! Lantaran Harus Menjalankan Tradisi saat Sedang Haid, Perempuan Nepal Ini pun Meninggal)
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR