Sedangkan AS punya gas saraf yang disebut Sarin yang lebih kuat dan juga tak berbau.
Gas jenis ini disamping menyerang susunan saraf juga menyerang otot-otot jantung dan paru-paru.
Gas racun ini dapat dipakai seperti peluru yang ditembakkan, bom-bom, roket ataupun dengan alat-alat penyemprot.
Karena sifatnya yang dapat menguap, gas ini sanggup merembes melalui pakaiaan dan dihisap oleh kulit.
Dua jenis gas darah – hidrogen cyanida dan cyanogin chlorida – bekerja secepat gas saraf seperti yang disebut di atas. Gas jenis ini kedua-duanya juga tak berwarna tapi berbau.
Dapat juga gas ini dipergunakan seperti granat tangan. Dalam waktu seperempat jam setelah disedot dalam dosis yang mematikan, gas ini akan mengisolir zat-zat oksigen yang ada dalam aliran darah dan dengan demikian mencegah mengalirnya ke jaringan-jaringan tubuh.
Arsine adalah jenis gas yang ketiga, yang juga tak berwarna, tapi berbau seperti bawang muda. Gas ini termasuk gas jenis yang baru bekerja setelah jangka waktu yang tertentu.
Daerah-daerah yang diserangnya ialah buah pinggang dan hati. Kematian akan menyusul dalam waktu dua jam atau 11 hari, tergantung daripada besar kecil dosisnya.
Gas blister termasuk gas beracun lain. Penyerangannya melalui kulit dan andaikata tersedot masuk ke hidung, maka paru-paru, alat-alat pernapasan, serta alat-alat dalam lainnyalah yang akan menjadi korban.
Dalam perang kimia dewasa ini akan dipergunakan sejenis senjata modern yang tidak mematikan korban-korbannya, tapi hanya menghancurkan semangatnya.
Senjata kimia jenis ini menyebabkan orang-orang yang tegap kuat menjadi takut lemah dan tidak segera bereaksi meski terhadap serangan-serangan yang paling dahsyat.
Seseorang yang terkena senjata ini tak dapat mengemudikan sebuah mobil, lebih-lebih menggunakan senjata-senjatanya. Korban dalam waktu yang tertentu dapat lumpuh, tuli, atau buta. Dalam dosis yang besar dapat juga mengakibatkan kematian.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR