Blokhin lebih memilih mengeksekusi di malam hari, berlangsung mulai senja sampai subuh.
Rata-rata Blokhin mengeksekusi 300 orang per malam, satu tahanan memerlukan 3 menit untuk dibunuh.
Blokhin menyukai pistol Walther PPK 7,65 mm, pistol yang digunakan untuk semua eksekusi massal.
Baca Juga: Sisi Lain Mahatma Gandhi, Tidur Seranjang Dengan Keponakan Wanitanya Untuk Menguji Kekuatan Iman
Bagi pemerintah Soviet, pistol itu disukai karena mereka dibuat oleh perwira Jerman.
Jika kuburan massal ditemukan, mayat tersebut akan berisi peluru dari sebuah pistol bergaya Jerman.
Hal itu membantu Soviet bertanggung jawab atas kematian massal ribuan orang.
Setelah kematian Stalin di tahun 1953, Blokhin terpaksa pensiun.
Kemudian selama kampanye deStalinisasi, Blokhin dilucuti dari pangkatnya dan terjebak alkoholisme.
Kombinasi minuman dan kegilaan dilaporkan menyebabkan kematiannya pada tahun 1955, yang tercatat resmi sebagai bunuh diri.
Nama Vasili Blokhin juga tercatat dalam Guinness Book of World Records sebagai the Most Prolific Executioner of all time.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR