Tahun 1940, Einstein menjadi warganegara AS dan pensiun dari Princeton pada 1945. Setelah perang berakhir, Einstein menjadi tokoh pergerakan pemerintahan.
Ia sempat ditawari jadi Presiden Israel kedua, namun ditolaknya. Selanjutnya ia bersama Dr. Chaim Weizmann bekerjasama mendirikan Hebrew University of Jerusalem.
Einstein selalu memiliki pandangan jelas terhadap masalah fisika dan kegigihan untuk memecahkannya. Ia memiliki strategi sendiri dan mampu membayangkan tahap-tahap untuk mencapai tujuannya.
(Baca juga: Inilah Sabrina Gonzales Pasterski, Perempuan 22 Tahun yang Disebut Harvard sebagai Next Albert Einstein)
(Baca juga: 4 Cara Melihat Prinsip Teori Relativitas Karya Albert Einstein di Kehidupan Nyata)
Ia menganggap pencapaiannya hanyalah merupakan batu pijakan untuk sesuatu yang lebih maju.
Hasil pemikiran Einstein sudah tak terhitung jumlah dan manfaatnya. Yang paling fenomenal adalah Teori Relativitas.
Teori ini mampu menjelaskan Teeori Grvitasi Newton dan memecahkan kebuntuan teori laju cahaya yang dikembangkan Maxwell, Morley, Michelson, dan Weber.
Itu sebab mengapa teori ini dipandang begitu amat mengagumkan.
“Bila anda sedang jatuh cinta, satu jam akan terasa sedetik. Bila anda duduk di atas sisa arang yang masih membara, sedetik serasa satu jam. Itulah relativitas.’’
Begitu ungkapnya memberi penjelasan sederhana tentang Teori Relativitas yang kerap dipandang membingungkan oleh khalayak awam. Ia juga memberi kontribusi bagi statistik mekanik dengan teori kuantum yang dikembangkannya.
Tak kalah penting adalah pencapaian Einstein yang tak ternilai berkaitan dengan probabilitas transisi atom dan relativitas kosmologi.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR