Google, Twitter dan Facebook mendapat kecaman karena mengizinkan penyebaran berita palsu, salah satunya berasal dari Rusia menjelang pemilu AS 2016 AS dan di negara-negara lain.
Penasihat umum Facebook, Colin Stretch mengatakan kepada audiens bahwa postingan Instagram oleh Rusia dilihat oleh sekitar 20 juta orang Amerika tahun lalu.
Data Instagram ada di atas perkiraan 126 juta orang Amerika yang termakan pos Facebook dari propaganda Rusia untuk memecahbelah.
"Saya telah mengungkapkan betapa sedihnya saya bahwa orang-orang Rusia mencoba menggunakan alat kami untuk menabur ketidakpercayaan," kata Zuckerberg awal November lalu.
Baca Juga: Inspiratif! Pria Ini Sembuh dari Kanker Stadium 4 Setelah Memutuskan Hanya Makan Sayur-sayuran
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan di Balik Kostum Menyeramkan nan Misterius dari Dokter Wabah Black Death
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR