Advertorial

Nokia 3310 Versi Trump-Putin dan Sebuah Upaya Memperbaiki Hubungan AS-Rusia

Moh Habib Asyhad

Editor

Melupakan sejarah kelam Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet yang telah runtuh, perangkat baru ini ditujukan untuk memperkuat hubungan diplomasi kedua negara tersebut.
Melupakan sejarah kelam Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet yang telah runtuh, perangkat baru ini ditujukan untuk memperkuat hubungan diplomasi kedua negara tersebut.

Intisari-Online.com -Caviar adalah perusahaan asal Rusia yang kerapkali mendaur ulang ponsel atau smartphone khusus dengan harga jual fantastis.

Kali ini mereka mengeluarkan perangkat mewah dan mahal bertajuk Trump-Putin Nokia 3310 senilai Rp33,3 juta. Lima kali lebih mahal dari versi regulernya.

Ponsel ini hadir dalam balutan titanium berpola damascus steel.

(Baca juga:Keren! Meski Punya Keterbatasan Fisik, Nur Ferry Berhasil Persembahkan 4 Emas Bagi Indonesia, Bahkan Memecahkan 3 Rekor)

(Baca juga:Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)

Ponsel ini juga memiliki emblem lingkaran berlapis emas di bagian belakang, membentuk profil kepala presiden AS dan Rusia.

Caviar menjelaskan maksud dari simbol kedua presiden menghadap ke arah kiri.

Itu mewakili keinginan kemajuan hubungan antara kedua negara yang untuk pertama kalinya bertemu dalam ajang G20 ini.

Arah kiri juga menggambarkan arah umum yang digunakan profil pemimpin komunis di masa lalu.

Melupakan sejarah kelam Perang Dingin antara AS dan Uni Soviet yang telah runtuh, perangkat baru ini ditujukan untuk memperkuat hubungan diplomasi kedua negara tersebut.

G20 sendiri merupakan forum yang terbentuk akibat krisis keuangan Asia yang terjadi pada tahun 1998.

(Baca juga:Penelitian Mengungkapkan: Ratu Elizabeth II Keturunan Nabi Muhammad SAW, Sejauh Mana Kebenarannya?)

Ia menghimpun kekuatan-kekuatan ekonomi negara maju dan berkembang dalam membahas isu-isu penting perekonomian dunia dan melakukan kerjasama untuk kestabilan pertumbuhan ekonomi dunia.

Putin da Trump
Dipandang punya posisi penting dalam politik internasional sekaligus ajang pertemuan kekuatan besar di dunia, KTT G20 kerap menimbulkan aksi protes dan demonstrasi oleh para aktivis.

Apalagi terkait keputusan Donald Trump untuk keluar dari Persetujuan Iklim Paris Juni lalu, juga menimbulkan drama politik dalam KTT.

Seperti dimuat Kompas.com, 7 Juli 2017 lalu, Kanselir Jerman, Angela Merkel sudah menggalang dukungan lewat pertemuan dengan para pemimpin Eropa, India, China, dan Australia sebelum berlangsungnya pertemuan puncak.

Dia berharap akan muncul satu kekuatan melawan Presiden Donald Trump terkait isu perubahan iklim.

Isu lain yang dibawa para demonstran seringkali seputar keamanan Timur Tengah, terorisme global, pembangunan, hingga lingkungan digelar dihadapan kekuatan ekonomi-politik yang berkuasa itu.

Meski keberadaan Trump memicu kontroversi, yang agaknya akan menjadi pusat perhatian adalah Pertemuan pertama kalinya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Layaknya bentuk penghormatan Caviar terkait pertemuan Trump-Putin, apakah Anda Tertarik memiliki Nokia 3310 edisi Trump-Putin Summit?

Artikel Terkait