Ia mempreteli senapan itu dengan ahlinya.
Sebagai seorang pemburu, ia tahu persis apa yang diinginkan oleh pemburu, sama seperti yang dia ketahui apa yang diinginkan seorang tentara ketika ia menciptakan AK-47.
"Mereka membutuhkan senapan yang mudah dibersihkan dengan perabot yang tidak terlalu banyak," katanya.
"Saya bukannya mau mengritik M16; tetapi perancangnya pun pasti mengakui bahwa M16 jauh lebih rumit daripada senjata ciptaan saya, juga tidak dapat diandalkan, terutama dalam kondisi sulit.”
Setelah bersulang untuk memperingati ulang tahunnya yang ke 74, Kalashnikov berkata, "Teman-teman, hidup seorang perancang tidaklah mudah. Saya menciptakan senjata bukan untuk melukai orang. Tidak pernah. Tapi untuk mempertahankan ibu pertiwi. Saya ingin menciptakan perdamaian. Hidup merupakan suatu perjuangan dan saya ternyata harus melalui jalan yang sulit."
Tentang senjata-senjata ciptaannya? Dia temyata memilih untuk tidak menanyakan, mereka apakan senjata-senjata itu.
"Mungkin," ia menyimpulkan, "andaikan saja para politikus bekerja sehati-hati kami, senjata-senjata itu tidak akan jatuh ke tangan yang salah."
Tidak bahagia
Keesokan paginya, menjelang fajar, para pemburu menggiring seekor moose, lalu mempersilakan Kalashnikov untuk membunuhnya dengan senapan barunya. Moose itu masih hidup ketika ia mendekatinya.
Seperti enggan ia melaksanakan hukuman mati sambil lalu. "Inilah sebabnya manusia lebih kuat daripada hewan," katanya sambil menepuk-nepuk gagang senapannya.
Tapi ketika ditanyakan apa komentarnya tentang ribuan bahkan mungkin jutaan nyawa manusia korban senjata ciptaannya, ia berusaha mengelak.
Katanya, manusialah yang membunuh, bukan senjata, dan jika tidak menggunakan AK-47, mereka pasti akan menggunakan senjata lain.
"Apakah Anda pikir saya bahagia melihat orang dibunuh dengan senjata saya?" katanya.
"Apakah Anda pikir saya bahagia jika melihat Kremlin ditembaki? Saya tidak bisa mengerti mengapa para wakil kami (di parlemen) ditembaki, Mereka 'kan dipilih untuk membela kami," ujarnya.
Apakah Kalashnikov merasa senang melihat runtuhnya sistem Uni Sovyet? "Tidak. Tentu saja tidak," katanya.
"Kekuatan kami dulu pada persatuan sebagai suatu keluarga. Tak ada konflik-konflik rasial seperti sekarang ini." Ia menolak untuk bicara lebih lanjut.
Yang jelas, apa yang selama ini didapatkan dari rancangan AK-47 memang tak membuat hidupnya berubah.
Kecuali senjatanya yang terkenal di dunia, Kalashnikov tidak punya apa-apa lagi.
Istrinya sudah terlebih dulu meninggal sementara Natasha, anak gadisnya, menyusul sang ibu sepuluh tahun lalu.
Di dekat dua makam orang-orang yang dicintainya itu kini berdiri dua monumen yang dibuatnya sendiri.
Harta lain yang dipunyainya tinggal beberapa piagam, penghargaan dan kenang-kenangan dari dinas ketentaraan.
Beberapa buah buku The AK Story karya Edward C. Ezell yang membahas berbagai seri senjata AK berdasarkan desain asli dari Kalashnikov. Selain itu, perabotan tua yang dibelinya tahun 1949 dengan uang hadiah Stalin.
(Artikel ini pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 1995)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR