Entah apa maksud Nasir saat itu, namun tentu saja pemerintah Israel menjadi kalang kabut.
Nasir terus menggalang kekuatan dengan menyerukan agar negara-negara Arab yang berbatasan langsung dengan Israel untuk menempatkan kekuatan militer di perbatasan.
Dalam waktu singkat Israel pun terkepung dari berbagai penjuru.
Ucapan-ucapan Nasir juga membuat kuping pemerintah Israel panas.
(Baca juga: Ayatollah Khomeini, Pencetus RevolusI Iran yang Gigih Memerangi AS dan Israel Sampai Akhir Hayatnya)
(Baca juga: Perang Arab-Israel, Perang Berkepanjangan yang Tak akan Berhenti Sebelum Warga Palestina Merdeka)
Tanggal 30 Mei 1967, sesaat setelah penandatanganan kerjasama militer antara Mesir dengan Yordania, Nasir mengingatkan bahwa kerjasama ini bukan sekadar deklarasi.
“Tujuan utama kami adalah menghancurkan Israel. Rakyat Arab ingin perang!” ujarnya saat itu.
Secara politis, apa yang dilakukan Nasir ternyata sangat jitu. Pernyataan itu sukses memompa semangat negara-negara Arab untuk terus mengorbankan peperangan terhadap Israel.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR