Intisari-Online.com – Menjadi lesbian, gay, biseksual, atau transgender (LGBT), bagi beberapa orang dianggap tidak normal. Anggapan ini bahkan sudah ada sejak masa lalu.
Bahkan banyak LGBT yang terbunuh selama bertahun-tahun dan menghadapi penganiayaan di masa lalu.
Di masa lalu, banyak terapi pernah dilakukan untuk "menyembuhkan" orientasi seks kaum LGBT yang dianggap sebagai sebuah "kelainan".
Dilansir dari listverse.com, ini adalah cara yang dilakukan untuk "menyembuhkan" LGBT di masa lalu yang sialnya masih digunakan hingga saat ini.
(Baca juga: Ni Nengah Widiasih: Kalau Gagal, Ya, Coba Lagi! Kalau Jatuh, Ya, Bangun Lagi!)
(Baca juga: Ariel Sharon, Jenderal Israel Penjagal dari Beirut yang Meninggal Setelah 8 Tahun Koma)
1. Terapi setrum
Tahun 1970-an di AS, golongan gay dianggap sebagai gangguan mental. Bahkan American Psychiatric Association menganggapnya sebagai penyakit jiwa.
Banyak homoseksual menganggap dirinya sakit dan mencari pertolongan pada dokter.
Mereka ditunjukkan gambar-gambar yang dapat merangsang gairah homoseksual dan akan mendapat setruman.
Dasar psikologis digunakan agar otak tersugesti kenikmatan yang mereka rasakan berakibat pada kesakitan sehingga mereka tidak menyukainya lagi.
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR