Intisari-Online.com - Korea Utara yang terus-menerus mengancam akan menyerang menggunakan nuklir tak hanya membuat Amerika Serikat gusar dan siap membalas serangan menggunakan nuklir.
Lebih dari itu, perang “saling berbalas pantun” ini juga membuat khawatir dunia internasional.
Pasalnya Korut tidak hanya ingin meluncurkan rudal nuklirnya ke AS tapi juga ingin menyerang Jepang dan Korsel.
(Baca juga: Bukan karena Serangan Musuh, Kapal Selam Terhebat Milik AS tapi Sial Ini Tertembak Torpedonya Sendiri)
(Baca juga: Misteri Kapal Selam U-BOAT 65 Saat Perang Dunia: Sial Sejak Awal, Berakhir Tragis)
Jika Korut sampai membuktikan ancamannya itu, maka selain menimbulkan kegoncangan militer di Semenanjung Korea, juga akan mengguncang perekonomian dunia internasional.
Dan jika Korut sampai meluncurkan rudal nuklir ke Jepang atau AS, maka efek guncangan secara militer dan ekonomi akan lebih besar lagi karena ada kemungkinan AS juga akan membalas serangan menggunakan rudal nuklir.
Hingga saat ini baik AS maupun Rusia sebenarnya sudah sepakat untuk menghindari perang nuklir karena akibatnya akan membuat dunia “kiamat”.
Tapi ulah Korut yang oleh AS digambarkan sebagai “negara paria yang sangat menginginkan perang nuklir” itu telah mengacaukan semuanya.
Keinginan keras Korut untuk mengembangkan program senjata nuklirnya justru telah memicu AS untuk meninjau ulang persenjataan nuklir yang dimilikinya untuk kemudian dilaksanakan program upgrade.
Presiden AS Donald Trump bahkan memerintahkan supaya puluhan ribu persenjataan nuklir yang sudah dimiliki AS segera diperiksa ulang agar siap digunakan.
Reaksi AS yang mulai “membangunkan” persenjataan nuklirnya yang selama ini “tertidur” di silo-silo bawah tanah segera diikuti oleh reaksi dari China dan Rusia.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR