Advertorial

Jika Sampai Terjadi Perang Nuklir, Kondisioner Rambut akan Jadi Barang Terlarang. Ini Alasannya

Agus Surono

Editor

Ancaman Korea Utara terhadap AS lewat Guam ditanggapi dengan beberapa langkah antisipasi. Salah satunya untuk tidak menggunakan kondisioner rambut saat keramas. Mengapa?
Ancaman Korea Utara terhadap AS lewat Guam ditanggapi dengan beberapa langkah antisipasi. Salah satunya untuk tidak menggunakan kondisioner rambut saat keramas. Mengapa?

Intisari-Online.com – Harap-harap cemas menanti akhir “perseteruan” Korea Utara dan Amerika Serikat. Bayangan perang nuklir pasti menjadi salah satu hal yang bisa terjadi dari “perseteruan” tersebut.

Jika akhirnya perang nuklir terjadi, kita perlu mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Menarik menelaah artikel yang dipublikasikan Science Alert ini: jangan menggunakan kondisioner rambut jika “kiamat” nuklir terjadi.

Tapi, itulah yang diwanti-wanti oleh Kantor Pertahanan Sipil Guam, AS, berkaitan dengan ancaman Korea Utara yang akan menembakkan rudal nuklirnya ke Guam.

Dalam lembar fakta yang dibagikan ke masyarakat tentang bagaimana mempersiapkan ancaman rudal yang akan datang, disebutkan alasan pelarangan itu adalah “karena akan mengikat bahan radioaktif ke rambut Anda".

(Baca juga:5 Cara Keramas yang Salah, Namun Sering Dilakukan)

Peringatan yang persis sama muncul di situs persiapan bencana pemerintah AS, Ready.gov, dan menurut pakar keselamatan radiasi Andrew Karam, saran ini masuk akal.

Hal ini karena, setelah ledakan nuklir, kondisioner rambut dapat mempermudah partikel kecil radioaktif di udara untuk tetap berada di dalam celah mikroskopis yang menutupi permukaan setiap helai rambut manusia di antara kerak protein rambut.

"Rambut bisa terlepas di siang hari seperti pucuk pinus," Karam menjelaskan pada Angus Chen dari National Public Radio (NPR).

"Partikel kontaminasi radiasi bisa terjadi di antara kerak-kerak itu."

Namun tidak begitu dengan sampo. Pihak berwenang justru menyarankan penggunaan sampo, sama seperti penggunaan sabun untuk badan.

Sampo dan sabun digunakan untuk melunturkan kotoran yang menempel di kulit dan rambut kita. Sementara kondisioner rambut mengandung senyawa yang disebut surfaktan kationik dan polimer yang bertindak seperti lem untuk menancapkan kerak protein rambut.

(Baca juga:Beginilah Cara Keramas di Luar Angkasa)

Efek itu membuat rambut menjadi halus dan berkilau seperti iklan di TV. Tapi ketika partikel radioaktif secara pelan-pelan jatuh ke lingkungan sekitar Anda dan keluarga, kondisioner menjadi seperti lem di rambut.

"Tidak seperti sampo, kondisioner dimaksudkan untuk tetap berada di permukaan rambut kita," kata kimiawan kosmetik Perry Romanowski kepada NPR. Karakteristik menempel itu yang perlu kita perhatikan jika menggunakan produk perawatan pribadi dikaitkan dengan perang nuklir.

"Lotion kulit atau lotion pelembab atau kosmetik warna yang mengandung minyak, jika menempel di kulit bisa menarik debu atau partikel radiasi dari udara. Ini yang menjadi perhatian."

Tentu saja, persoalan kondisioner rambut ini menjadi satu dari sekian hal bagaimana bertahan terhadap serangan bom nuklir. Termasuk mengetahui persediaan darurat apa yang seharusnya kita miliki, dan jenis tempat kita bisa dan tidak boleh berlindung.

Tapi jika yang terburuk terjadi dan Anda pikir kulit atau rambut Anda telah terkontaminasi oleh debu radioaktif, pastikan untuk mencucinya dengan benar, secepat mungkin - dan yang terpenting, jangan panik.

Artikel Terkait