Advertorial
Intisari-Online.com -Kerangka-kerangka yang baru saja digali di situs berusia 2.000 tahun di Tepi Barat disebut dapat mengungkapkan siapa penulis Naskah Laut Mati—beberapa menyebutnya Gulungan Laut Mati.
Antropolog Yossi Nagar, dari Israel Antiquities Authority, mengatakan, analisi terhadap 33 kerangka yang dikubur di Qumran selaras dengan sebuah teori yang menyebut bahwa masyarakat tersebut terdiri atas sekte agama para laki-laki.
Naskah Laut Mati ditemukan di gua-gua di sepanjang pantai barat Laut Mati antara tahun 1947 – 1956.
(Baca juga:Ajaib! Gaun Ini Diletakkan Selama Dua Bulan di Laut Mati dan Berubah Menjadi Karya yang Sangat Indah)
(Baca juga:Sekelompok Arkeolog Baru Saja Memecahkan Misteri Piramida Agung Giza, Kuncinya Ada di Gulungan Papirus Kuno)
Naskah tersebut berisi 981 teks dan hampir seluruh apa yang tercantum dalam Alkitab Ibrani terwakili di dalamnya.
Alkitab Ibrani atau Kitab Suci Ibrani adalah istilah yang digunakan para akademisi biblika untuk merujuk pada Tanakh, yaitu kumpulan teks-teks Yahudi kanonikal, yang mana merupakan sumber tekstual umum beberapa edisi kanonik dari Perjanjian Lama Kristen.
Sebelumnya, telah diklaim ada komunitas selibat yang tinggal di Qumran.
Dan dari 30 kerangka itu, yang digali pada 2016 lalu, adalah laki-laki yang pasti atau paling mungkin, berusia antara 20 dan 50 tahun—atau mungkin lebih tua—saat mereka meninggal.
Mengacu pada penanggalan radiokarbon, kerangka-kerangka itu disinyalir telah berusia 2.200 tahun, artinya, seumuran dengan usia Naskah Laut Mati.
Saat berbicara di pertemuan tahun American Schools of Oriental Research, Yossi mengatakan, dirinya tidak tahu persis apakah kerangka-kerangka tersebut adalah mereka yang menulis Naskah Laut Mati Qumran.
“Tapi, banyaknya laki-laki dewasa yang terkubur di Qumran serupa dengan apa yang ditemukan di kuburan yang terkait dengan biara-biara Bzantium,” ujarnya, dikutip dari New York Post.
Yossi juga menambahkan bahwa enam dari tujuh kerangka yang sebelumnya dianggap sebagai kerangka perempuan, sebenarnya adalah laki-laki.
Sedikit mundur ke belakang, naskah pertama dari Naskah Laut Mati—yang diyakini ditulis antara 150 SM – 70 M—ditemukan pada 1940-an oleh pengembala kambing Badui.
(Baca juga:Nama Yerusalem Sudah Tertulis di Lembar Papirus Kuno Sejak 2.700 Tahun yang Lalu)
(Baca juga:Kisah Nusseibeh, Keluarga Muslim yang Turun-temurun Memegang Kunci Gereja Makam Yesus)
Gulungan tersebut ditulis dalam beberapa bahasa, kebanyakan bahasa Ibrani, tapi juga bahasa Aram, bahasa kuno yang diyakini diucapkan oleh Yesus dari Nazaret.
Asal usul gulungan, hingga saat ini, masih menjadi polemik dan bahan debat para cendikiawan.
Namun ada satu teori, sebuah sekte Yahudi kuno bernama Essenes yang tinggal di Qumran disebut sebagai, entah penulis atau pelindung naskah tersebut.
Penelitian lain menunjukkan beberapa kelompok Yahudi menulis manuskrip tersebut.