“Gagasan bahwa diperlukan pembersih vagina, baik itu mentimun yang dikupas atau pembersih yang dijual di toko-toko, adalah bentuk lain dari misogini,” ujarnya.
Vagina itu tidak kotor, tegasnya. Studi demi studi memberi tahu kita bahwa menyemprotnya, membersihkannya, menghangatkannya, dan lain-lain, tidak memberikan apa-apa selain potensi bahaya karena bisa mendatangkan bakteri yang bisa mengganggu permukaan mukosa.
“Dengn merusak laktobasilus dan mukosa, upaya membersihkan vagina justru meningkatkan risiko tertular gonore atau HIV jika ia terpapar,” jelasnya.
Dan lebih dari itu, pembersih-pembersih itu justru menghadirkan bau tak sedap.
(Baca juga: Setelah Hampir Satu Dasawarsa, Rita Yadav pun Memotong Alat Vital Suaminya)
Intinya, Anda tak perlu khawatir; vagina benar-benar dirancang untuk bisa membersihkan dirinya sendiri.
Vagina bisa mengeluarkan lendir dari serviks yang ada di mulut rahim. Dari situlah ia menjaga kebersihannya.
Dan, “Anda tak perlu mencuci vagina. Jika Anda benar-benar khawatir dengan kondisinya, ada baiknya langsung pergi ke dokter,” tutup Dr. Vanessa Mackay, ginekolog dan juru bicara untuk Royal College of Obstetricians and Gynecologist, kepada The Sun.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR