Intisari-Online.com -Otot vagina terlalu rapat karena perubahan hormon ternyata bisa mengganggu kehidupan seks perempuan. Kondisi ini, di antaranya, bisa menyebabkan rasa nyeri setelah berhubungan seks dengan suami.
Sekadar informasi, rasa nyeri setelah berhubungan seks ternyata cukup banyak dialami oleh perempuan. Setidaknya ada 2 dari 10 perempuan pernah merasakan ini. Tak hanya otot vagina yang terlalu rapat, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh persoalan lain.
Nyeri juga bisa disebabkan oleh kondisi vagina yang mengering akibat kurang pelumas di area vital ini. yang mendekati masa menopause lebih berisiko mengalami masalah ini karena daerah vagina terlalu kering. Gesekan pun akan menimbulkan rasa sakit.
Selain itu, nyeri ternyata bisa disebabkan karena organ intim yang kurang bersih. Dalam beberapa kasus, kurang bersih juga bisa jadi alasan nyeri setelah bercinta. Oleh karena itu, menjaga kebersihan area intim dapat menjaga keseimbangan bakteri. Namun, tak disarankan membersihkan dengan sabun antibakteri.
Kurang rangsangan juga bisa menyebabkan nyeri pascaberhubugan seks. Beberapa perempuan membutuhkan lebih banyak rangsangan, agar tubuh siap penetrasi. Jika kurang mendapat rangsangan, kondisi ini bisa membuat nyeri setelah bercinta.
Masalah medis seperti IBS, sembelit, fibroid, sindrom radang panggul juga bisa menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual. Jika terus merasa nyeri, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Lebih dari itu, alergi (meliputi alergi kondom atau alergi sperma) dan infeksi menulan seksual juga disinyalir bisa menyebabkan rasa sakit setelah berhubungan seks.(Tribunnews.com)