Akhirnya pada tahun 1958 ia masuk dalam gerakan Castro di Meksiko. Di Guatemala ia pernah bekerja pada pemerintahan Arbenz yang kemudian digulingkan oleh intervensi pasukan AS.
Pengalaman ini memperbesar kebenciannya pada Amerika Serikat.
Ia kawin dengan Hilda Gade seorang gadis Peru, kemudian cerai. Setelah berhasil menggulingkan Batista, ia kawin lagi dengan gadis Kuba, Aleida Marsh, yang kini tetap tinggal di Kuba bersama anak-anaknya.
Che termasuk 12 orang kelompok Castro yang berhasil lolos dari serbuan ke Kuba tahun 1956 yang gagal.
Setelah berhasil merobohkan Batista pada tahun 1959, ia mula-mula memimpin gerakan landreform, kemudian memimpin delegasi dagang Kuba, diangkat menjadi Presiden Bank Kuba dan akhirnya Menteri Peirndustrian.
Ia juga aktif melatih pasukan militia dan menulis buku gerilya yang banyak dibaca.
Di Kuba, Guevara dihormati. Ia terkenal sebagai orang yang bekerja keras dan jujur. Ia tak suka menyembunyikan keadaan yang sebenarnya kepada rakyat Kuba.
Dibandingkan dengan rekan-rekannya, ia jauh lebih cerdas. Jalan pikirannya sistematis, demikian pula program perjuangannya.
Di belakang meja hatinya gelisah karena tempatnya yang tepat adalah di bukit-bukit.
Seperti halnya Mao Tse Tung ia percaya akan kaum petani sebagai tenaga revolusioner, “yang akan merupakan pasukan pembebas seperti yang sudah terbukti di Kuba”.
Sebagai seorang pemegang doktrin yang teguh, ia sering kali kurang memperhatikan realitas.
Barangkali – andaikata ia kini masih hidup – kelemahan itu menjadi salah satu sebab mengapa gerakan-gerakan gerilya di Amerika Latin kini kurang memperoleh kemajuan.
(K.Tatik Wardayati)
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juni 1967, hanya beberapa bulan sebelum Che meninggal dunia.)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR