Intisari-Online.com -Selama ini berbagai jenis ular dikenal sebagai pemburu individual dan bukan secara berkelompok.
Tapi sejumlah ilmuawan dari Universitas Tennessee, Knoxville, AS yang sedang melakukan penelitian di hutan belantara Kuba dikejutkan oleh kelompok ular boa yang berburu secara kemunal, secara kroyokan.
(Baca juga:Transmart Jual Daging Piton: Di Manado, Ular Piton Memang Paling Banyak Diincar Sebagai Santapan??)
Awalnya para peneliti itu bermaksud mengamati ribuan kelelalawar yang bersarang di sebuah goa.
Pengamatan yang dilakukan di mulut goa yang merupakan jalur keluar ribuan kelelawar saat senja dan jalur masuk saat dini hari ternyata sudah ditunggui oleh puluhan ekor ular Boa.
Para ilmuawan itu awalnya menganggap biasa adanya ular boa yang merupakan predator kelelawar hutan.
Namun mereka kemudian terkejut ketika sejumlah ular boa yang berukuran panjang 1-2 meter itu tiba-tiba merayap ke dinding mulut goa secara bersamaan kemudian membentuk semacam jaring dengan cara menggantung kepalanya di pinggir-pinggir dinding mulut goa.
Dengan cara yang terkoordinasi itu ribuan kelelawar yang sedang terbang keluar atau ketika sedang masuk bisa lebih mudah diterkam para ular boa.
Pada penelitian yang lebih lanjut para ilmuawan juga dibuat terkejut karena ketika para ular boa datang ke mulut goa untuk berburu, masing-masing ular boa juga cenderung menempati posisi sebelumnya sehingga cara berburu berkelompok itu bisa berlangsng makin efesien.
Para peneliti kemudian memberikan penilaian “secara psikologis” bahwa ular Boa yang umumnya berburu secara indivisu itu ternyata bisa mengembangkan kemampuan berburu secara berkelompok.
(Baca juga:Keluarga Ini Tinggal di Kutub Utara dalam Rumah Kubah Bertenaga Matahari Buatan Sendiri)
Ada kemungkinan karena didorong oleh naluri bahwa “kerja sama ternyata lebih baik daripada bekerja secara individu.”
Cara dan sistem kerja yang biasa diterapkan kawanan serigala atau singa ketika berburu, tapi ternyata diterapkan pula oleh kawanan ular Boa di Kuba.