KONTAN: Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah gejolak kecil yang Anda sebut?
FAISAL: Jalan keluarnya, ya tolong infrastruktur di-reschedule setahun aja. Atau, bagusnya dua tahun, jadi kelar pada 2020. Nggak bikin kiamat, kok. Ongkosnya akan lebih mahal untuk Pak Jokowi kalau terjadi gejolak kecil.
Kalau diteruskan kemungkinan Jokowi tidak mampu, oposisi bisa dibilang akan semakin ugal-ugalan. Walaupun saya katakan, secara politik Jokowi itu makin kuat. DPR kan tidak apa-apa segala macam.
KONTAN: Pemerintah bilang akan melakukan upaya ekstra menggenjot pajak, misalnya dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2017 yang merupakan kelanjutan UU Pengampunan Pajak. Apakah ini bisa membuat target pajak tercapai?
FAISAL: Itu cara sapu jagad. Dengan segala cara, baik PP atau yang lainnya, agar bisa terkejar penerimaan pajaknya. Tapi kalau Pak Jokowi tidak mau infrastrukturnya dipotong, ya dilakukanlah cara-cara sapu jagad itu.
Ibaratnya, induk ayam semakin stres, ya tidak bertelur dia. Induk ayam maksudnya swasta. Padahal, investasi pemerintah cuma 10%. Sisanya, 90% adalah investasi swasta.
Jadi sebanyak 10% diamankan at the cost of 90%. Neto nya pertumbuhan tidak akan tercapai. Kalau tidak ada gejolak saja, pertumbuhan kita cuma 5%. Apalagi kalau muncul gejolak kecil.
KONTAN: Bukankah proyek infrastruktur itu dibutuhkan untuk menggerakan ekonomi?
FAISAL: Jalan yang dibangun itu kan harusnya untuk mengangkut hasil pertanian, hasil tambang. Kalau bangun jalan tol, memang pada saat mudik akan terasa. Bisa dibangga-banggakan. Tetapi itu tidak berefek untuk kegiatan ekonomi.
Contohnya, pembangunan jalan tol Sumatra Rp 80 triliun. Ditender, nggak ada yang mau. Karena tidak ada yang mau, maka ditunjuk Hutama Karya.
Anggap saja jalan tol itu jadi. Jeruk brastagi bisa dibawa ke Jakarta pakai truk. Kelihatannya hebat. Truk itu bisa membawa 10 ton. Jeruk dijual dengan harga Rp 40.000 per kg. Dibandingkan jeruk dari China yang diangkut lewat laut, sampai sini bisa Rp 20.000 per kg karena ongkos angkutnya murah.
Jadi untuk menurunkan biaya logistik, bisa dengan cara memindahkan moda dari darat ke laut. Ongkos logistik darat itu 10 kali lebih mahal daripada laut.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR