Sekitar satu jam pesawat baru diperbolehkan mendarat tapi para penumpangnya ternyata belum boleh meninggalkan bandara.
Para petugas bandara setelah mengetahui kedatangan Boediardjo segera melapor ke Kostrad, sekaligus menahan Boediardjo.
Saat itu situasi bandara Kemayoran memang berada di bawah penjagaan ketat pasukan Kostrad demi mengantisipasi segala kemungkinan terkait peristiwa 1 Okteober 1965.
(Baca juga: Saat Kunjungan Pertamanya sebagai Presiden RI, Soeharto Justru Disuguhi Tari 'Genjer-genjer' di Kamboja)
Tak lama kemudian muncul Kepala Staf Kostrad, BrijenTjokropranolo (kelak menjadi Gubernur DKI), yang kemudian menemui Boediardjo.
Karena Tjokropranolo merupakan teman dekat Boediardjo dan juga masih saudara, Boediardjo pun bisa keluar dari bandara Kemayoran dengan aman.
Meskipun Boediardjo sudah mendapat penjelasan dari Tjokropranolo mengenai G30S dan ada kemungkinan keterlibatan AURi, ia belum puas jika tidak mendapatkan penjelasan langsung dari KSAU, Omar Dhani dan Bung Karno sendiri.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR