Di sebuah pabrik di Kalifornia, AS, misalnya, para kuli yang kerjanya mengangkat peti-peti berwarna hitam kerap mengeluh sakit pinggang karena beban itu dirasa berat.
Ketika peti-peti itu ditukar warnanya menjadi hijau terang, ternyata yang mengeluh sakit pinggang berkurang.
Secara psikologis, warna hitam atau suram memberikan kesan lebih berat. Selain itu, hitam atau warna gelap memberikan kesan sempit pada ruangan, atau mengesankan ramping kalau dikenakan untuk pakaian.
Sebaliknya, ruang bercat putih atau bercorak terang bisa kelihatan lebih luas, lebih lega daripada ruang berwarna gelap.
Makanya para dekorator ruang ataupun desainer busana sering mempertimbangkan segi warna untuk memberikan kesan tertentu.
"Warna memang bisa membawa orang ke suasana tertentu. la akan merangsang otak dan mempengaruhi pikiran bawah sadar. Warna hitam misalnya membawa orang ke suasana gelap dan mencekam.
Jadi, jangan bikin restoran yang didominasi warna hitam karena membuat orang tidak kerasan," kata Lettu (K) Drs. GM Kussardoyo Kusumo, psikolog dari Dinas Psikologi Angkatan Laut.
Dengan kacamata supranaturalnya, K.H. Jassin Assiry, seorang paranormal di Jakarta, menyatakan, "Masing-masing warna aura memiliki daya dan pengaruh terhadap manusia. Contohnya, orang duduk di ruang bercat merah akan merasa kepanasan dan kurang enak."
Warna merah, oranye, kuning, coklat, dan hitam, menurut dia, memberikan kesan panas. Sedangkan biru dan hijau, bisa memberi kesan sejuk, menciptakan suasana tenang dan damai.
Tujuh lapis wama aura
Setiap benda, dan juga manusia, mempunyai aura. Dalam tradisi Timur, ribuan tahun lalu, aura dikenal sebagai medan kekuatan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR