Find Us On Social Media :

Teori Baru Mengenai Pembunuhan Keluarga Tsar Nicholas II

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 17 Juli 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com – Pembunuhan ngeri atas diri Tsar, isteri dan anak-anak mereka di gudang bawah tanah rumah Ipatiev pada tahun 1917, tidak hilang-hilang dari ingatan orang. Tetapi apakah pembunuhan oleh kaum Bolsyevik itu benar-benar terjadi?

Apakah Tsaritsa dan empat orang putrinya masih dibiarkan hidup lebih lama sedikit?

Anthony Summers dan Tom Mangold dalam "berkas Romanov" (Albin Michel) menceritakan peristiwa itu berdasarkan penelitian kriminal dan sejarah.

Intinya seperti berikut ini yang ditulis oleh Bernard Boringe dari Historia dan dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 1981.

--

Di Moskwa, hari Kamis 18 Juli 1918, Dewan Komisi Rakyat diberitahu: menurut keputusan dari wilayah Sovyet Ekaterinburg di Pegunungan Ural, bekas tsar Nicolas II telah dihukum mati.

"la ingin melarikan diri, sedangkan orang-orang Cekoslovakia (Tentara Putih) mendesak maju, jadi Presidium Komisi Sentral menganggap baik keputusan itu". Demikian dijelaskan.

Baca juga: Kode Rahasianya Berhasil Dipecahkan oleh Pemuda Jenius, Apa Saja Isi Harta Karun Kekaisaran Tsar Rusia?

Keesokan harinya, koran Izvestia memuat keterangan "Algojo bermakota" telah mati. Artikel itu menambahkan bahwa tsaritsa dan empat putrinya telah dipindahkan ke tempat yang aman.

Tetapi keraguan mulai timbul: bagaimana nasib keluarga almarhum Tsar? Dengan segera desas-desus menjalar luas.

Diperkirakan bahwa di Ekaterinburg (sekarang Sverdlovsk), bukan Tsar saja yang dibunuh, tetapi juga seluruh tahanan; tsaritsa Alexandra, putra makota Alexis, grand duchess muda Olga, Tatiana, Maria dan Anastasia.

Demikian juga dokter tsar (Eugene Botkine), seorang tukang masak, seorang pelayan dan seorang pesuruh wanita. Pembunuhan massal itu terjadi pada malam hari, tanggal 16 atau 17Juli.

Delapan hari kemudian, tanggal 25 Juli, Tentara Putih menduduki Ekaterinburg dan dari tempat ini kaum Bolsyevik melarikan diri. Penyidikan tentang pembunuhan massal itu segera dilakukan.