Intisari-Online.com - Bisa menampung empat orang dengan kelegaan yang maksimal untuk kaki, beratnya sedikit di bawah 800 kg tanpa bahan bakar atau penumpangnya, dan mampu melaju dengan kecepatan maksimum sekitar 226 km/h, meskipun masih bisa dikebut hingga mendekati kecepatan 300 km/jam.
Namun pabrikan lebih suka kita tidak melakukannya.
Lalu dengan tangki penuh bahan bakar, kita bisa menempuh jarak 1.290 km. Ini setara dengan pergi dari Berlin di Jerman ke Belfast di Irlandia, atau New York ke Madison, Wisconsin, AS.
Mungkin Anda mengira itu spesifikasi sebuah mobil berperforma tinggi dengan ruang kaki selega limosin.
Sayang, tebakan Anda salah. Ini adalah spesifikasi sebuah pesawat terbang Cessna 172. Inilah pesawat terbang yang diklaim sebagai pesawat terfavorit di dunia.
Pertama kali diluncurkan pada tahun 1956, sampai sekarang pesawat ini masih diproduksi.
Lebih dari 43.000 Cessna telah dibuat sejauh ini.
Seri 172 yang juga dikenal sebagai Skyhawk ini tentu telah mengalami banyak perbaikan selama 60 tahun terakhir, namun sosok dasarnya tetap tak berubah seperti pada saat pertama kali dibangun pada tahun 1950-an.
Dalam 60 tahun terakhir, Cessna 172s telah menjadi pesawat andalan di sekolah penerbangan di seluruh dunia.
Hampir semua pilot pernah merasakan belajar menerbangkan pesawat dengan model ini.
Tak bisa dimungkiri, pesawat model ini adalah pesawat yang sengaja dirancang agar mudah terbang, dan bisa mendarat dalam kondisi yang tak terlalu ideal.
"Banyak pikot yang memperoleh wing mereka di 172 dibandingkan dengan pesawat lainnya,” kata Doug May, wakil presiden pesawat piston di perusahaan induk Cessna, Textron Aviation.
"Sifat adaptif pesawat ini sesuai untuk lingkungan pelatihan," katanya.
Pesawat ringan mungkin tidak akan diperbarui sesering mobil, namun 60 tahun tetaplah merupakan waktu yang sangat lama untuk memproduksi kendaraan yang secara mendasar tidak berubah.
Satu-satunya jeda produksi adalah pada akhir 1980an, ketika undang-undang AS yang lebih ketat membatasi pembuatan semua pesawat terbang ringan.
Apa yang membuat pesawat ini begitu disukai?
Minimalis dan aerodinamis
Salah satu jawaban berasal dari fakta bahwa Cessna 172 adalah sayapnya yang tinggi.
Konsekuensinya memberi ruang pandang yang luas bagi pilot sehingga mudah mendarat.
Model 172 ini merupakan penerus model Cessna 170. Model ini merupakan salah satu dari beberapa desain Cessna yang merupakan efek dari boomingnya permintaan pesawat ringan setelah Perang Dunia Kedua.
Saat PD II, banyak perusahaan membuat pesawat militer sekarang. Nah, perang usai, mereka pun mengalihkan perhatian ke pesawat sipil.
Seperti model 170 sebelumnya, Cessna 172 bisa membawa seorang pilot dan tiga penumpang.
(Baca juga:Seorang Bintang Film Terbesar di Dunia Memberikan Ceramah di Konferensi TED tapi Tak Ada yang Tahu Siapa Dia)
Desain 172 begitu minimalis dan aerodinamis sehingga bisa diibaratkan matik-nya pesawat terbang karena begitu mudahnya diterbangkan dan didaratkan.
"Saya pikir itulah kunci di balik kesuksesan pesawat," kata May.
"Sejam bisa mendarat enam sampai sepuluh pendaratan, jam demi jam.” Dengan begitu akan membuat murid cepat memperoleh lisensi pilot
"Cessna 172 tidak dibangun sesuai persyaratan minimum," kata May.
"Saya pikir mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa untuk melihat peran yang dimaksud, dan benar-benar menyediakan pesawat yang bisa melampaui persyaratan tersebut."
Lolos dari radar Soviet
Selama sejarahnya, kemudahan penggunaan dan keandalan itu telah menancapkan tonggak penerbangan yang luar biasa.
Misalnya, pada 4 Desember 1958, dua pilot bernama Robert Timm dan John Cook menerbangkan Cessna 172 dari McCarran Airfield di Las Vegas, AS, untuk sebuah misi yakni memecahkan rekor dunia untuk penerbangan terpanjang tanpa mendarat.
Rekor sebelumnya, yang lakukan pada 1949, selama 46 hari demi mengumpulan dana untuk pengobatan kanker.
Tentu perlu modifikasi di pesawat agar kedua pilot bisa melakukan keseharian tanpa perlu mendarat.
Oleh karena itu, jok kursi belakang dicopot dan sebagai gantinya adalah ruang tidur dan wastafel.
Untuk kamar mandi digunakan ruangan terbuka antara kabin dan sayap penyangga. Jadilah mereka mandi di udara terbuka di ketinggian.
(Baca juga:Lucu Lucuan Golongan Darah Ala Jepang)
Tantangan lainnya adalah memasok makanan dan air. Cukup berisiko karena pesawat harus terbang rendah dan menyamakan kecepatannya dengan mobil yang ada di jalanan.
Nah, mobil ini yang memasukkan makanan dan air melalu ember yang diturunkan oleh pilot cadangan.
Lalu, dua kali sehari, sebuah kapal tanker bahan bakar melaju di bawah Cessna lalu menaikkan selang bahan bakar.
Hasilnya, ketika mereka mendarat pada 7 Februari 1959, Cessna mereka telah mengudara selama 64 hari, 22 jam, 19 menit dan lima detik - sebuah rekor yang belum terpecahkan sampai saat ini.
Yang tak kalah populernya adalah pilot muda Jerman Barat (waktu itu Jerman masih terbelah menjadi Jerman Barat dan Jerman Timur) yang menerbangkan Cessna 172 menerobos pertahanan paling ketat di dunia untuk mendarat di dekat Lapangan Merah Moskow pada 28 Mei 1987.
Waktu itu ia sedang mengampanyekan perdamaian di tengah Perang Dingin AS dan Soviet.
Cessna 172 buatan Prancis yang diterbangkan Rust ini kemudian dijual ke Jepang sebelum dibeli kembali oleh Jerman. Kini dipajang di Deutches Technikmuseum di Berlin.
Model 172 ini masih diproduksi oleh Textron Aviation di Wichita, Kansas, AS. Jadi, kalau Anda perlu model ini tak perlu mencari bekasnya.
Keandalan mesin ini sudah terbukti. Dan tidak berubah selama 60 tahun.
Tertarik dengan pesawat ini? Cari yang bekas dengan umur beberapa dekade tak lebih mahal dari BMW atau Mercy.
Jika punya uang berlebih, silakan beli yang baru. "Kami akan mempertahankan pesawat ini dalam produksi kamu," kata Doug May.