Advertorial

(Video) Mahasiswi Ini Mati-matian Pertahankan Tasnya saat Akan Dirampas Perampok, Ternyata Isinya…

Ade Sulaeman

Editor

Dalam video CCTV terlihat ada sebuah mobil berhenti di belakang Noxolo. Dua orang pria keluar dari mobil dan mencoba merampas tas mahasiswi tersebut.
Dalam video CCTV terlihat ada sebuah mobil berhenti di belakang Noxolo. Dua orang pria keluar dari mobil dan mencoba merampas tas mahasiswi tersebut.

Intisari-Online.com – Bisa jadi Selasa (12/9) menjadi hari tidak terlupakan bagi Noxolo Ntusi (26 tahun).

Saat berjalan sendirian di sebuah jalan sepi di Johannesburg, Afrika Selatan, kawanan perampok mencoba merampas tasnya.

Dalam video CCTV terlihat ada sebuah mobil berhenti di belakang Noxolo. Dua orang pria keluar dari mobil dan mencoba merampas tas mahasiswi tersebut.

Video itu berasal dari rekaman kamera keamanan yang terpasang di sebuah rumah di dekat peristiwa itu terjadi.

Terlihat sekali Noxolo berusaha mempertahankan tasnya. Ia bahkan tidak memedulikan acungan senjata seorang perampok di kepalanya.

Pasalnya, di dalam tas yang dibawanya itu berisi skripsi untuk gelar masternya.

Membayangkan akan kehilangan satu-satunya copy skripsi master terlalu berat bagi mahasiswi itu hingga ia berjuang memperthankan tasnya.

“Aku tidak akan membiarkan mereka mengambilnya,” cerita Noxolo Ntusi pada BBC.

Namun, ia mengakui kalau aksinya itu ‘tidak pintar’ dan menasihatkan orang untuk memberikan apa yang diminta perampok. Alasannya, kita bisa menulis (skripsi) itu kembali.

Dikutip dari BBC, Noxolo Ntusi adalah seorang mahasiswi kedokteran sains di National Health Laboratory Service.

Ia menulis skripsi tentang zoologi molekul untuk gelar master.

“Aku memikirkan skripsi masterku. Aku hampir menyelesaikan apa yang aku tulis, aku tidak akan membiarkan mereka mengambilnya,” kata Noxolo.

Ia menggelungkan diri seperti sebuah bola. Ia pikir, perampok itu mencoba memasukkan dirinya ke mobil. Ia pun membuat dirinya seakan-akan berat hingga mereka menyerah.

Selama serangan itu, salah satu perampok menekankan sebuah senjata ke kepalanya. Perampok itu berteriak berulang kali akan menembaknya.

Namun Noxolo tetap bertahan. Baginya, kehilangan skripsi itu akan memaksanya mengulang hingga tahun depan.

Ia benar-benar ingin menyelesaikannya dan ingin melakukannya. Tidak ada yang menghalangi dan itu juga sangat berbahaya.

Di akhir wawancara, Noxolo menasihatkan orang lain untuk tidak mengikuti apa yang dilakukannya.

Menurutnya, skripsi bisa dibuat lagi bila kita mencemaskan hasil kerja kita.

Berkat ada rekaman CCTV, akhirnya polisi berhasil menangkap para perampok itu. Ternyata mereka berbekal senjaga gas dalam aksinya.

Artikel Terkait