Intisari-Online.com - Malang betul nasib bayi Tiara Debora. Lantaran orangtuanya tak mampu membayar pengobatannya, ia meninggal dunia karena diduga tidak mendapatkan perawatan yang tepat.
Ditemui Kompas.com pada Minggu (3/9) di rumah mereka di Jalan H Jaung, Benda, Tangerang, Henny Silalahi dan Rudianto Simanjorang, ibu dan ayah Debora, menceritakan bagaimana menyesalnya mereka memercayakan nyawa Debora kepada pihak RS Mitra Keluarga Kalideres.
“Sebenarnya bayi saya sudah seminggu pilek terus, terus tiga hari sebelum meninggal, batuk-batuk,” kata Henny, Sabtu (9/9).
Henny sempat membawa Debora ke RSUD Cengkareng untuk pemeriksaan. Dokter di sana kemudian memberinya obat dan nebulizer untuk mengobati pilek Debora.
Kemudian, pada Sabtu malam, Debora mengeluarkan keringat terus menerus. Henny yang tak tidur hingga memasuki hari Minggu itu terus mengganti alas tidur Debora.
(Baca juga: Wow, Bayi Ini Lahir Masih Terbungkus Ketuban. Sangat Langka!)
Sampai pukul 03.00 pagi, Henny yang mengganti alas tidur Debora panik ketika melihat bayi mungil itu sesak napas. Tanpa pikir panjang, Henny langsung membangunkan suaminya.
Suaminya langsung menyalakan motor, bahkan Henny tak sempat memakai sandal. Mereka datang ke rumah sakit terdekat dari rumah mereka, yakni RS Mitra Keluarga Kalideres.
"Tujuan saya cuma nyelametin anak saya, paling dekat ya Mitra Keluarga," kata Henny. Sampai di sana, petugas keamanan langsung membantu Henny membawa Debora ke ruang instalasi gawat darurat (IGD).
Dokter jaga saat itu, Irene Arthadinanty Indrajaya, langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan penyedotan (suction).
Debora dipasangi berbagai macam alat monitor, infus, uap, dan diberikan obat-obatan. Saat itu, pukul 03.30, Debora sudah bernapas dan menangis kencang.
"Saya pikir sembuh nih, terus saya dipanggil dokter Irene, dia bilang ini harus masuk pediatric intensive care unit (PICU) karena sudah empat bulan usianya, tetapi dia bilang di sini enggak terima BPJS," kata Henny.
Rudianto dan Henny pun langsung mengurus administrasi agar anak mereka dirawat di ruang PICU.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR