Intisari-Online.com – Bagi perawat neonatal, Melissa Jordan dan rekan-rekannya di Caromont Regional Medical Center di North Carolina, musim kelulusan berlangsung sepanjang tahun.
Staf di Unit Perawatan Intensif Neonatal (NICU) ini mengadakan upacara kecil bagi bayi yang meninggalkan unit mereka.
Hasilnya? Benar-benar menghangatkan hati. Lucu dan menggemaskan!
Mereka yang “lulus” dari unit itu lahir enam minggu atau lebih sebelum waktunya, alias prematur.
Bayi yang lahir prematur itu harus dirawat di NICU, dan mereka sering membutuhkan perawatan medis intensif karena penyakit berat atau prematuritas.
(Baca juga: Baru Difungsikan untuk Bayi Kambing, Rahim Buatan Ini Diharapkan Bisa Atasi Persoalan Bayi Prematur pada Manusia)
“Kami memastikan bayi-bayi ini diberi makan dan dirawat serta dicintai, dan tentu saja orangtua mereka bisa tetap memiliki ikatan saat mereka berada di NICU,” kata Jordan kepada BuzzFeed Health.
Dan itu hanya sikap rendah hati mereka. Mereka, para dokter dan perawat, menyelamatkan nyawa pasien kecil mereka setiap hari.
Mereka melakukan hal penting lainnya untuk anak-anak yang lahir prematur.
Ketika bayi itu cukup sehat untuk pulang, Jordan dan rekan-rekannya, mengadakan upacara wisuda kecil untuk bayi dan keluarganya.
Lalu, apa yang mereka lakukan? Sebuah topi kelulusan dibuat untuk satu bayi dan fotografer profesional mengabadikan hari istimewa itu.
(Baca juga: Popok Mini Khusus Bayi Prematur: Semakin Kecil Ukurannya, Semakin Vital Fungsinya)
Para perawat itu membuat topi wisuda kecil dari lembaran busa berwarna-warni dan memberi label masing-masing dengan pesan uniknya sendiri, lalu menuliskan jumlah hari yang mereka habiskan di NICU.
Mereka mengajak Bella Baby Photography untuuk bergabung dan menangkap momen tersebut. Dan mereka pun memutuskan untuk memberikan foto tersebut kepada orangtua si bayi secara gratis.
Jordan memulai program ini enam bulan yang lalu, karena satu bayi yang tinggal di NICU selama lebih dari dua bulan. Ketika bayi itu dipulangkan, keluarganya membawa satu tulisan “NICU grad” dan Jordan menangkap inspirasi dari itu. Ia segera pulang dan membuat topi wisuda kecil.
“Jadi, pada saat hari bayi itu boleh pulang, kami mengumpulkan staf dan kami bernyanyi serta menari dan memberinya topi. Dan orangtua bayi itu tersenyum mendengarnya. Saat itulah kami tahu bahwa itu adalah sesuatu yang bisa kami lakukan untuk keluarga lain,” kata Jordan.
Rupanya orangtua para bayi prematur yang sudah boleh pulang itu menyukainya, dan para perawat ketagihan. Akhirnya jadilah ini sebuah tradisi. Sejak saat itu, 14 bayi telah lulus dari NICU, termasuk tiga pasang kembar.
Lucu juga ya…