Advertorial
Intisari-Online.com – Sejauh mana anak-anak harus tahu tentang uang? Apakah mereka harus punya uang sendiri, kalau ya, dalam jumlah berapa?
Dengan menjawab delapan pertanyaan berikut ini Anda dapat membandingkan jawaban Anda dengan pendapat para ahli.
(Baca juga:Tips Penting Menabung untuk Masa Depan yang Lebih Baik)
1. Jangan bersikap terlalu longgar pada anak-anak, tetapi harus dikira-kira dan dilakukan secara bervariasi dari minggu ke minggu. (Benar/Salah)
2. Dalam sebuah keluarga semua anak harus memperoleh kelonggaran yang sama. (Benar/Salah)
3. Orang tua jangan ikut campur dalam penggunaan uang anaknya sejauh itu merupakan kelonggaran yang dimilikinya. (Benar/Salah)
4. Jangan pernah mengizinkan anak-anak untuk meminjam uang dari orang tua, jika mereka menghabiskan uang itu dalam waktu singkat untuk hal-hal yang tidak biasa. (Benar/Salah)
5. Orang tua jangan pernah membebani anaknya dengan masalah keuangan mereka. (Benar/Salah)
6. Orang tua jangan memberi pengertian bahwa uang sangat erat hubungannya dengan kebahagiaan dan karena itu sangat penting. (Benar/Salah)
7. Anak-anak orang super kaya mirip dengan anak-anak orang paling miskindibandingkan dengan anak-anak dari keluarga kelas menengah. (Benar/Salah)
8. Karena anak Anda berkata, semua temannya di sekolah memiliki sesuatu, kemudian Anda memberinya walaupun Anda harus memperolehnya dengan susah payah. (Benar/Salah)
Jawaban:
1. Salah. Kelonggaran itu harus fleksibel, tergantung pada kebutuhan. Jika orang tua bersikap kaku, anak juga akan bersikap sama, sehingga pesan yang ingin disampaikan bisa menjadi salah.
Di pihak lain, kelonggaran akan menolong anak-anak untuk belajar bagaimana cara menabung dan menyusun bujet.
Namun jangan terlalu fleksibel, karena pesan yang ingin disampaikan justru tidak akan sampai sama sekali.
(Baca juga:Membuat Rencana Keuangan Itu Mudah, yang Sulit Itu Memulainya)
2. Salah. Kelonggaran bervariasi perlu diberikan sesuai dengan usia si anak dan hal itu juga perlu dijelaskan.
Ada nasihat untuk memberikan Rp 500,- seminggu kepada seorang anak berusia 6 tahun dan melipatduakannya setiap ia berulang tahun.
Seberapa jumlahnya tergantung pada berapa yang berhasil dikumpulkannya dan hal-hal lain apa yang diperoleh.
3. Benar. Tak pelak lagi, jika si anak menyimpan uang untuk obat-obatan atau sesuatu yang berbahaya, hal itu merupakan masalah lain.
Tetapi biarlah mereka, sekali-sekali, melakukan kesalahan dalam menyimpan uang, karena ini merupakan salah satu cara bagi mereka untuk belajar.
4. Salah. Di sini kita harus bertindak fleksibel lagi. Jika ada kebutuhan khusus, si anak diizinkan untuk meminjam uang, tetapi beberapa ahli menyarankan bahwa niat membayar sekecil apa pun merupakan pengalaman belajar yang baik.
Dengan demikian mereka tahu bahwa meminjam uang itu bukan sesuatu yang gratis.
5. Salah. Berilah contoh kasus seorang karyawan kehilangan pekerjaannya karena korupsi. Ini pantas untuk didiskusikan dengan anak sejauh si orang tua tidak membuat si anak menjadi takut.
Sebaiknya anak-anak diajari mengeluarkan uang dengan bukti pembayaran, untuk mernbantu mereka keluar dari masa-masa sulit.
6. Salah. Mereka harus mempelajari hal ini, terutama karena hal itu tidak benar. Dari belajar mereka akan tahu tidak ada hubungan yang nyata antara kepuasan dengan penghasilan.
Sementara itu juga penting untuk mempunyai uang dalam jumlah cukup untuk keperluan hidup standar yang masuk akal. Mendewa-dewakan uang tidak menjamin kebahagiaan.
7. Benar. Menurut seorang psikiater dari Chicago, Roy Grinker Jr., anak-anak orang super kaya dan anak-anak yang sangat miskin mudah kehilangan peran dan perhatian orang tuanya.
Keduanya cenderung merasa tidak cukup. Anak-anak orang kaya sering kali dibesarkan oleh pengasuh; sedangkan anak orang miskin oleh anak yang lain (kakaknya) ataupun kerabatnya.
Keduanya menderita dan merasa tumbuh dengan penghargaan yang sangat minim dan frustrasi.
(Baca juga:Ada Bahaya Di Balik Mengajari Anak Terlalu Optimis)
8. Salah. Anda harus menanyai anak Anda, mengapa ia membutuhkan barang itu. Apakah itu karena tekanan teman sebaya ataukah memang sangat diperlukan?
Ini kesempatan bagi Anda untuk mendiskusikan tekanan orang lain atau kebutuhan pribadi dalam mengelola uang dan uang itu diperuntukkan bagi apa dan hal apa yang dianggap penghamburan uang.
Jika berhasil menjawab benar enam dari delapan pertanyaan di atas, artinya Anda sudah mengerti maksud tips ini. (Dr. Joyce Brolhers/Ypt)
(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1992)