Advertorial

Merangkak Sepanjang 3 Km ke Sekolah, Siswa Difabel Kelas 3 SD Ini Tak Pernah Menyerah untuk Terus Menuntut Ilmu

Tatik Ariyani

Editor

Di antara para pelajar di SDN tersebut, terdapat salah satu anak berkebutuhan khusus, namanya Mukhlis Abdul Holik alias Adul yang berusia 8 tahun.
Di antara para pelajar di SDN tersebut, terdapat salah satu anak berkebutuhan khusus, namanya Mukhlis Abdul Holik alias Adul yang berusia 8 tahun.

Intisari-Online.com -Langit mendung menggelayut siang itu di atas wilayah Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (10/11/2018).

Ratusan anak dari berbagai kampung di desa yang wilayahnya terletak di pinggiran kaki perbukitan Gunung Walat masih menimba ilmu di Sekolah Dasar Negeri (SDN) X.

Di antara para pelajar di SDN tersebut, terdapat salah satu anak berkebutuhan khusus, namanya Mukhlis Abdul Holik alias Adul yang berusia 8 tahun.

Adul masih duduk di bangku kelas 3 SD tersebut.

Baca Juga : Menyehatkan Namun Juga Bisa Mematikan, Begini Cara Mengonsumsi Lidah Buaya dengan Benar

Putra keempat dari empat bersaudara dari pasangan Dadan Hamdani (52) dengan Pipin (48) ini mengalami kelainan fisik pada bagian kedua kakinya sejak lahir dan kelainan pada bagian tenggorokan.

Adul yang lahir pada 8 April 2010 itu tidak bisa berjalan dengan normal seperti anak-anak lainnya.

Bila berjalan harus merangkak, dibantu dengan kedua belah tangannya yang juga dijadikan sebagai tumpuan utamanya.

Namun, Adul yang tinggal di Kampung Cikiwul RT 01 RW 01 desa setempat itu punya semangat tinggi untuk menempuh pendidikan.

Baca Juga : 6 Tips Kebugaran Umum Ini Ternyata Saran yang Buruk, Kok Bisa?

Padahal, untuk mencapai sekolahnya, ia perlu menempuh jarak sekitar 3 kilometer.

Dari rumahnya di kaki perbukitan Gunung Walat menuju sekolahnya, Adul harus melintasi jalan setapak yang menurun.

Begitu sebaliknya, pulang sekolah Adul harus melintasi jalan menanjak.

Bila musim hujan seperti saat ini jalanan yang dilintasinya pun sangat licin dan cukup berbahaya.

Baca Juga : Sering Diabaikan, Ini 6 Cara Mudah Meremajakan Kaki agar Tetap Sehat

Bahkan dia pun harus menyeberangi selokan dengan memanfaatkan jembatan terbuat anyaman bambu.

''Perjalanan seperti ini sudah biasa setiap hari,'' ungkap ibunda Adul, Pipin saat berbincang dengan Kompas.com di sela perjalanan pulang dari sekolah menuju rumahnya, Sabtu siang.

Perjalanan naik turun di jalan setapak ini sudah rutin dilakukannya sejak Adul mulai duduk di bangku sekolah.

Bahkan saat awal masuk kelas 1 hingga kelas 2, Adul harus digendong.

Baca Juga : Ternyata Efek Minum Kopi Berbeda Tiap Orang, Begini Penjelasannya!

Setelah masuk kelas tiga, Adul mulai terbiasa berjalan sendiri.

Untuk mencapai sekolahnya, memang tidak dilakukan dengan terus dengan berjalan kaki.

Karena, setelah mencapai jalan desa, bisa menumpang motor ojek sekitar 1 kilometer dengan ongkos Rp7.000 sekali jalan.

''Kalau ada uangnya kami pakai ojek. Tapi kalau lagi enggak ada uang ya terpaksa berjalan kaki sampai sekolah begitu juga pulangnya,'' aku Pipin.

Baca Juga : Gegara Jersey Timnasnya Bikinan Indonesia, Fans Malaysia Boikot BeliArtikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Semangat Adul, Siswa Difabel Kelas 3 SD yang Merangkak 3 Km ke Sekolah"

Artikel Terkait