Advertorial
Intisari-online.com - Gelaran Piala AFF 2018 diwarnai serangkaian kejadian unik, salah satunya aksi boikot beli fans Malasyia gegara jersey timnas kesayangannya.
Pasalnya, jersey atau seragam kebesaran Negeri Jiran yang digunakan dalam turnamen bergengsi se-Asia Tenggara tersebut ternyata buatan Indonesia.
Padahal, jersey timnas menjadi salah satu atribut wajib yang menunjukkan identitas suporter saat mendukung tim yang berlaga di lapangan hijau.
Sementara Indonesia dan Malaysia dalam konteks persaingan sepak bola semacam itu sudah lama dikenal menjadi musuh bebuyutan.
Baca Juga : Warga Malaysia Dibuat Malu ketika Melihat Banyak Sampah di Air Terjun Malah Dibersihkan oleh Bule
Nah, jadilah pergelaran Piala AFF yang berlangsung sejak hari Kamis (8/11/2018) itu memunculkan polemik yang mungkin tak pernah diduga sebelumnya.
Warganet pendukung tim "Harimau Malaya" menghujani lini media sosial media sosial mereka dengan ungkapan kekecewaan tentang jersey tim tadi.
Banyak warganet bersumpah tak akan pernah membeli jersey timnas Malaysia yang dipakai di ajang piala AFF 2018 ini.
Bahkan, mereka juga menghujat label Nike yang memproduksi jersey tersebut di Indonesia.
Baca Juga : Hari Batik Nasional: Ini Alasan UNESCO Mengakui Batik Sebagai Milik Indonesia, Bukan Malaysia
"Well, tak beli lagi jersey Malaysia tahun ini. Aku beli bila tukar brand lain nanti. Nike terlalu mahal dengan desain buruk ini," komentar pengguna Twitter asal Malaysia.
Kaus timnas Malaysia pada Piala AFF kali ini memeng dikeluarkan Nike, dengan bahan dry fit seperti umumnya jersey Nike negara lain.
Seragam tersebut didesain sederhana dengan ornamen berupa label Nike dan logo timnas pada bagian depan, serta nomor pemain di tengahnya.
Pada pertandingan tahun ini, Malaysia berada di Grup A bersama dengan Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos.
Baca Juga : Pasukan Kopaska Seorang Diri dan Tanpa Senjata Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya
Sementara Indonesia masuk dalam Grup B bersama Thailand, Filipina, Singapura, dan Timor Leste.
Jika kedua tim ini lolos pada babak penyisihan grup, keduanya mungkin akan bertemu pada fase "hidup-mati". (Ariska Puspita Anggraini)
Baca Juga : Demi Rakyatnya, Mahathir Larang Investor China Beli Tanah di Malaysia