Suara perempuan: Kamu gak bisa apa apa (makian binatang)!
Suara pria: Gak bisa apa apa gimana sih bu. Orang ini kan saya lagi usaha bu.
Suara perempuan: Kebanyakan mikir kamu!
Suara pria: Aduh ya allah. Sakit bu.
Suara perempuan: Mobil cepetan (Makian binatang)! Gak usah nunggu-nunggu si eyang setan. Mana yang ada. Kamu kebanyakan mikir. Mikir DP, bayar ini-itu lah. Berarti kamu gak mampu (makian binatang).
Suara pria: Bukannya gak mampu bu tapi kan pakai proses bu.
Suara perempuan: Ya kalau ini diproses gimana (makian binatang). Ini kalau kamu gak ngasih berkas gimana mau proses (makian binatang).
Suara pria: Ini kan kemarin saya sudah kasih.
Suara perempuan: Bodoh lu laki-laki (makian binatang). Gue mau gak hidup sengsara. Gue punya kerjaan (makian binatang). Pikir gue laku sama kamu yang kere ini. Sini saya yang ajuin, saya masih minder sama keluarga dan teman-teman saya. Gara gara malu setan. Ngomong aja kamu. Saya ngomong kamu anggap sampah (makian binatang). Gak pernah ada realisasi. Suami saya seharusnya tidak begini. Suami saya itu harusnya mampu! Doktor! Direktur! Itu baru suami saya! Odong odong kamu punya. Kamu pikir saya main-main ya. (makian binatang)! Saya masih ada harga diri buat anak-anak (makian binatang). Saya bertahan karena mereka.
Suara pria: Sama saya juga begitu.
Suara perempuan: Sana pergi kamu, kamu pergi saja. Untuk apa kamu bertahan sama saya. Ngapain kamu bertahan cuman karena anak-anak. Kamu pikir cukup kayak gitu cukup! Rumah mewah, mobil mewah! Udah pakai mobil odong odong. Bodoh kamu! Odong-odong lagi, odong-odong lagi kamu bawa. Saya bekerja, cantik, saya tidak mau berpenampilan seperti pembantu begini!
Suara pria: Saya cuma mampu berusaha. Saya memberikan nafkah sesuai kemampuan saya.
Suara perempuan: Itu namanya gak mampu! Pergi kamu kalau gak mampu! Kamu pergi. Gak sesuai dengan harapan saya. Gak sesuai sama keinginan saya dasar kamu (makian binatang). Kamu pikir saya gak malu hidup kayak gini. Malu tau gak (makian binatang)! Saya malu pakai mobil ini! Saya malu! Kamu sudah menjatuhkan harga diri saya di depan semuanya, keluarga dan teman-teman saya.
Suara pria: Astagfirullah.
Suara perempuan: Ah (makian binatang) kamu!
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR